Berbagi Pengalaman Menulis: Menulis dengan Logika - 3


Bagian III

Kesesatan
Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir karena penyalahgunaan bahasa (verbal) dan/atau relevansi (materi) . Kesesatan (fallacia, fallacy) merupakan bagian dari logika yang mempelajari beberapa jenis kesesatan penalaran sebagai lawan dari argumentasi logis. Kesesatan karena ketidaktepatan bahasa antara lain disebabkan oleh pemilihan terminologi yang salah sedangkan ketidaktepatan relevansi bisa disebabkan oleh (1) pemilihan premis yang tidak tepat (membuat premis dari proposisi yang salah), atau (2) proses penyimpulan premis yang tidak tepat (premisnya tidak berhubungan dengan kesimpulan yang akan dicari).

Klasifikasi kesesatan
Dalam sejarah perkembangan logika terdapat berbagai macam tipe kesesatan dalam penalaran. Walaupun model klasifikasi kesesatan yang dianggap baku hingga saat ini belum disepakati para ahli, mengingat cara bagaimana penalaran manusia mengalami kesesatan sangat bervariasi, namun secara sederhana kesesatan dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu kesesatan formal dan kesesatan material.

Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang tidak tepat atau tidak sahih. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen (lihat hukum-hukum silogisme).

Kesesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi (materi) penalaran.
Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa (kesesatan bahasa) yang menyebabkan kekeliruan dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat teriadi karena memang tidak adanya hubungan logis atau relevansi antara premis dan kesimpulannya (kesesatan relevansi). Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masing kata itu dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan arti kalimat yang bersangkutan. Maka, meskipun kata yang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda, kata tersebut dapat bervariasi artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalaran.

Kesesatan Bahasa
Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masing kata dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan keseluruhan arti kalimatnya.
Maka, meskipun kata yang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda, kata tersebut dapat bervanasi artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalaran. Berikut ini adalah beberapa bentuk kesesatan karena penggunaan bahasa

Kesesatan Aksentuasi
Pengucapan terhadap kata-kata tertentu perlu diwaspadai karena ada suku kata yang harus diberi tekanan. Perubahan dalam tekanan terhadap suku kata dapat menyebabkan perubahan arti. Karena itu kurangnya perhatian terhadap tekanan ucapan dapat menimbulkan perbedaan arti sehingga penalaran mengalami kesesatan.

Kesesatan aksentuasi verbal
Contoh:
* Serang (kota) dan serang (tindakan menyerang dalam pertempuran)
  • Apel (buah) dan apel bendera (menghadiri upacara bendera)
  • Mental (kejiwaan) dan mental (terpelanting)
  • Tahu (masakan, makanan) dan tahu (mengetahui sesuatu)

Kesesatan aksentuasi non-verbal
Contoh sebuah iklan:
“Dengan 2,5 juta bisa membawa motor”

Mengapa bahasa dalam iklan ini termasuk kesesatan aksentuasi non-verbal (contoh kasus):
Karena motor ternyata baru bisa dibawa (pulang) tidak hanya dengan uang 2,5 juta tetapi juga dengan menyertakan syarat-syarat lainnya seperti slip gaji, KTP, rekening listrik terakhir dan keterangan surat kepemilikan rumah.
Contoh ungkapan:

Apa dan Ha
memiliki arti yang berbeda-beda bila:

* diucapkan dalam keadaan marah
  • diucapkan dalam keadaan bertanya
  • diucapkan untuk menjawab panggilan.

(bersambung)

CERMINKU BICARA

Judul : Cerminku Bicara
ISBN : 978-602-18155-6-4
Penulis : KamIuddin Azis, Petra Shandi, Asep Fauzi Sastra dkk
Harga : Rp. 35.000 ( belum ongkir ) 





INI CERMINKU,  MANA CERMINMU



Setiap orang punya kisah. Kisah yang dimulai sejak beranjak dari tempat tidur di pagi hari, hingga malam menjelang kembali ke pembaringan. Beribu kisah tercipta tiada henti, menjadi penghias sekaligus pemberi arahan tentang hidup. Kita tak pernah tahu diantara kisah kehidupan itu, mana yang bisa memberikan hikmah terbesar yang akan mempengaruhi hidup kita, ataupun hidup orang lain. Tentu saja, mereka yang mempunyai kepekaan lebih akan merasakan betapa hidup ini memberikan banyak pembelajaran.
            Cermin Diri. Apakah yang kita dapatkan saat bercermin menatap diri? Beribu tanya berkelumit di dalam hati. Sudah layakkah kita hidup di dunia ini? Apa yang sudah kita berikan untuk orang tua kita? Lalu bagaimana dengan alam? Sudah cukupkah kita membalas semua yang alam berikan pada kita? Dan tentu saja: sesama. Bagaimana hubungan kita dengan sesama sebagai makhluk sosial?
            Lewat kumpulan kisah Cermin (cerita mini) dalam CERMINKU BICARA ini, kami mengajak para pembaca untuk memahami makna hidup yang kita jalani. Tentang manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan manusia lainnya. Betapa banyak nilai yang bisa kita petik hanya dari sebait kisah. Cermin, memberi pelajaran bagaimana menjadi manusia yang lebih baik. Bersyukur dan senantiasa setia berbagi kepada sesama.
            Dalam proses pengumpulan cermin ini Grup Pustaka Inspirasi-Ku mengajak teman-teman penulis untuk saling berbagi tentang makna hidup yang mereka jalani sehari-hari.  Mungkin tidak hebat, tetapi ini menyenangkan. Tidak spektakuler, namun sangat mencengangkan. Dan tidak pula ditulis untuk mengajari,  tapi ternyata CERMINKU BICARA mampu memberikan suguhan yang edukatif.
            Semua Cermin adalah nyata pengalaman hidup para penulisnya, atau paling tidak mereka pernah menyaksikan dan menjadi bagian dari kisah itu. Hanya 200 kata yang mereka butuhkan untuk memberikan kisah inspiratif yang mengajak kita berpikir lebih jauh tentang hidup, tentang kepedulian terhadap yang ada di sekitar kita dan tentang cinta kasih kepada orang-orang yang kita sayangi.
            Buku ini memang tercipta dari kita, untuk kita dan bagi Anda yang sedang mencari inspirasi tentang hidup. Melalui tulisan-tulisan yang tidak lain adalah cermin diri sendiri, kita akan mampu menatap dengan lebih jelas ternyata hidup ini memang indah. Penuh makna.
            Dan inilah 100 Cermin persembahan para penulis hebat yang kelak bisa mengubah dunia.
            Ada cerminku, yang mana cerminmu?

Buku sudah bisa dipesan ke SERUNI no hp  082188472445

PEMENANG FF MINGGUAN 8: 'BADAI'


Halo Sahabat Pustaka Inspirasiku semua,

Untuk minggu BADAI ini, tumben pesertanya cuma ada 3 saja. Beruntung ketiganya bagus-bagus. Jadi ya kami sudah pasti akan meloloskan ketiga naskah tersebut. Tetapi ada 2 naskah yang memang harus emndapat sedikit revisi agar terasa lebih 'BADAI'nya.

Berikut tiga naskah yang lolos minggu ini ialah :


1. Mustika - Gagak Sandoro 
2. Dreaming -Vysel
3. Badai Cinta di Musim Salju - Atika Nur Sabrina


Khusus untuk naskah 2 tolong diedit di endingnya supaya lebih jelas seperti apa akhir cerita itu. Sedangkan untuk nomor 3, Bisa disisipkan sedikit cerita bagaimana kedekatan kedua kekasih itu dan bagaimana dahsyatnya badai yang terjadi akhir-akhir ini.

Selamat dan Terima kasih kepada semua peserta yang sudah berpartisipasi. 
salam Inspirasiku

UPDATE PESERTA EVENT LOMBA FF MINGGUAN - MINGGU 9



Untuk minggu ke-9 ini gunakan kata 'ILALANG' sebanyak minimal 5 kali dalam naskah kamu.

Simak kembal INFO event Lomba FF Mingguan

Silakan copy paste link notes/blog  kamu  di bagian bawah komentar update peserta ini. Pastikan linknya bisa dibuka

terima kasih

Berbagi Pengalaman menulis: Menulis dengan logika - 2


Bagian II

Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
(bersambung)

PENGUMUMAN NASKAH TERPILIH LOMBA MENULIS CERPEN EVENT 'HARI ANAK NASIONAL'

Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum wr. Wb,
Sahabat Pustaka Inspirasi-ku....

Wah ...... pagi-pagi begini pasti sudah mulai nongkrongin grup kalian yang full inspiratif ini ya...

Hemh, pastinya, soalnya hari ini tibalah tugas admin untuk mengumumkan para penulis terpilih dari event Lomba Menulis Cerpen bertema Hari Anak Nasional (HAN) yang sebulan lalu digelar di grup ini.

Dewan juri yang terdiri dari 3 orang,  yaitu Ceu Komala Sutha, Teh Nina Rahayu Nadea dan Kang Aming sepakat bahwa 63 naskah yang masuk merupakan naskah-naskah yang hebat.

Tema-tema yang diangkat dalam naskah peserta lomba cukup beragam, tetapi semuanya memiliki benang merah yang sama, yaitu tentang dunia anak. Meskipun panitia sudah menetapkan bahwa cerpen yang dicari bukanlah cernak alias cerpen anak ‘murni’, tetapi karena beberapa diantara cerpen anak yang masuk memiliki kisah unik dan berbeda, panitia juga mempertimbangkannya untuk mendapat kesempatan menjadi bagian dalam buku ini. Sejauh temanya tentang anak, dunia anak dengan segala problematika yang dihadapinya dewasa ini, apalagi menggunakan pilihan kata dan cara penyampaiannya yang enak, cerpen itu mendapatkan kredit point tersendiri.

Dan sesuai dengan kebijakan panitia, 20 naskah sudah dipilih. Tetapi karena satu dan lain hal panitia akan melakukan proses editing terhadap beberapa naskah yang terpilih mencakup EYD, tata letak kalimat, diksi, dll, dengan tidak mengubah isi dan pesan moral yang dikandung (Beberapa penulis mungkin pernah dihubungi untuk hal ini). Sebagian naskah lain bahkan tidak mengalami proses editing sama sekali karena dirasa memang tidak perlu.

Dan …. ini dia 20 naskah yang akan dibukukan bersama 3 naskah dari dewan juri :

1              Untuk Dunia yang Tak Pernah Aku Pahami - Sindi Malika
2              Parjo - Zahra Qomara
3              Sebuah Gang Sebuah Cerita - Junita Susanti
4              Ajari Anakmu dengan Sastra - Remunggai M
5              Kenapa Jagoanku Berbeda - Petra Shandi
6              Bocah Bintan - Riana yahya
7              Anak-anak Ojek Payung - Nanakoha
8              Wanita Sempurna - Ayesha Syarif
9              Aida Sayang Mama - Ariany Primastutiek
10           Biji Tasbih Bara Aspal - Sandza
11           Mimpi yang Hilang  - Sukamto Prasetyo
12           Ironi Anak Negeri - Vinny Erika Putri
13           Menjemput Purnama - Muhammad Abdurrahman
14           Kado Pertama dan Terakhir - Vian
15           Berjanjilah pada Ibu, Nak! - Aimatul Hidayah
16           Catatan Ganef untuk Langit - Endang SSN
17           Bocah Penantang Matahari - Roma DP
18           Mukena Baru untuk Rani - Fanny YS
19           Kotak Amal - Johar Dwiaji Putra
20           Balada Korban Penculikan - Fauziah Abdul Aziz

Dua naskah yang menjadi pilihan favorit dewan juri dan mendapatkan masing-masing 1 buah buku terbit ialah :
Kenapa Jagoanku Berbeda - Petra Shandi
Wanita Sempurna - Ayesha Syarif 

Dan untuk semua kontributor akan mendapatkan discount pembelian buku di RBPI sebesar 25% untuk 2 kali transaksi. Voucher discount ini bisa dimanfaatkan s/d akhir bulan Juli 2012.

Selamat untuk naskah yang lolos. Dan kami berharap sahabat-sahabat lain yang naskahnya belum terpilih, tidak berkecil hati. Masih banyak kesempatan untuk mengikuti event lainnya di grup ini.

Terima kasih banyak kami haturkan untuk para dewan juri yang telah meluangkan waktunya membaca secara berulang-ulang semua naskah sehingga terpilih 20 naskah terbaik.

Catatan :
Sebagai informasi lanjutan, Insya Allah,  rencananya pada akhir bulan ini naskah akan dikirim ke penerbit Leutikaprio. Dan mudah-mudahan sebelum tanggl 23 Juli 2012 sahabat sudah bisa memesan bukunya ke penerbit, atau melalui Rumah Buku Pustaka Ilmu. Khusus untuk kontributor yang membeli buku  ini melalui RBPI akan mendapatkan discount 30%, belum termasuk ongkos kirim (selama persediaan masih ada).

Sedangkan untuk perhitungan Royalti dll, akan dibahas di forum khusus. Kepada naskah favorit tolong inbox alamat (Indonesia) ya..

Sekali lagi selamat, semoga karya sahabat bisa memberikan inspirasi untuk para pembaca, para orangtua yang memiliki anak atau yang sedang menantikan kehadiran buah hati mereka, dan khususnya untuk Anak-anak Indonesia yang kita cintai.

Salam
RBPI – KA
Dewan juri :
Komala Sutha
Nina Rahayu Nadea

UPDATE PESERTA EVENT LOMBA FF MINGGUAN - MINGGU 8



Untuk minggu ke-8 ini gunakan kata 'BADAI' sebanyak minimal 5 kali dalam naskah kamu.

Simak kembal INFO event Lomba FF Mingguan

Silakan copy paste link notes/blog  kamu  di bagian bawah komentar update peserta ini. Pastikan linknya bisa dibuka

terima kasih

PEMENANG FF MINGGUAN 7: 'ANGKASA'


Halo Sahabat Pustaka Inspirasiku semua,

Semakin lama, event mingguan di Pustaka Inspirasi-ku semakin hangat. Banyak peserta yang mengirimkan naskah lombanya dengan tema yang beragam, selalu berbeda dengan tema yang sudah menang di minggu-minggu sebelumnya. Pada minggu ini bahkan saya kesulitan mencari siapa yang harus dipilih. Gaya bahasa dan tema yang dipilih membuat saya takjub. Tapi saya tetap harus konsisten memilih 3 saja. Dan saya harapkan peserta yang belum terpilih bisa ikut serta kembali pada minggu berikutnya.

Berikut tiga naskah yang lolos minggu ini ialah :


1. Kilip dan Putri Bulan - Arini Riesha
2. Angkasa Luka  - Eleazar Latif
3. VV 2700 - Aliyah Maulidah

Selamat untuk naskah terpilih minggu ini dan silakan Anda delete notes yang berisi naskah  Anda karena naskah ini akan disimpan oleh panitia untuk digabungkan dengan pemenang pada minggu-minggu lainnya. 
 
Sedangkan untuk peserta lain yang belum terpilih Anda bisa mengikuti event dengan tema berbeda pada minggu berikutnya. Dan jika Anda berkenan karya Anda akan kami post dalam blog ini sehingga bisa dibaca oleh sahabat yang lain dan Anda akan mendapatkan apresiasi dari mereka.

Terima kasih kepada semua peserta yang sudah berpartisipasi. 
salam Inspirasiku

Berbagi pengalaman menulis: Menulis Dengan Nalar dan Logika - 1


(Oleh Panji Pratama, S.S.

Tulisan ini saya sarikan dari blog saya di http://remunggaimakramat.wordpress.com/)

Bagian Pertama

Q.E.D. adalah singkatan dari frasa Latin Quod Erat Demonstrandum yang berarti “yang sudah dibuktikan” atau “yang sudah terbukti”. Frasa ini ditulis dalam bentuk singkatan (Q.E.D.) pada akhir dari pembuktian matematika atau argumen filosofi sebagai pernyataan terakhir dari sesuatu yang telah dibuktikan. Singkatnya, singkatan ini menandai akhir dari suatu pembuktian.

Dalam bahasa Yunani, frasa ini ditulis sebagai ὅπερ ἔδει δεῖξαι (hoper edei deixai, disingkat ΟΕΔ). Frase ini sering digunakan oleh ahli matematika terdahulu seperti Euklides dan Archimedes. Pada masa Renaisans Eropa, para sarjana sering menulis dalam bahasa Latin dan frasa seperti Q.E.D. sering digunakan untuk melengkapi suatu pembuktian. Frasa Latin lain yang mempunyai arti kurang lebih sama dengan Q.E.D. namun jarang digunakan adalah Q.E.F. yang merupakan singkatan dari Quod Erat Faciendum yang berarti “yang sudah dilakukan”. Frasa ini jika ditulis dalam bahasa Yunani adalah ὅπερ ἔδει ποιῆσαι (hoper edei poiēsai).

Q.E.D. telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, antara lain bahasa Perancis, Jerman, Italia, Portugis, dan Rusia. Dalam bahasa Perancis, frasa ini ditulis C.Q.F.D. singkatan dari Ce Qu’il Fallait Démontrer (atau kadang-kadang ditulis Ce Qui Finit la Démonstration). Dalam bahasa Jerman, frasa ini ditulis W.Z.B.W. singkatan dari Was Zu Beweisen War. Dalam bahasa Italia, ditulis C.V.D. singkatan dari Come Volevasi Dimostrare. Dalam bahasa Portugal, ditulis C.Q.D. singkatan dari Como Queríamos Demonstrar. Adapun dalam bahasa Rusia, ditulis ч.т.д. singkatan dari что и требовалось доказать.

fakta ini sejalan dengan cara penalaran dalam ilmu bahasa. Dalam ilmu bahasa dikenal dengan materi “penalaran”. Berikut penjelasannya :

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.

∴ Jika dipanaskan, logam memuai.

Jika ada udara, manusia akan hidup.
 Jika ada udara, hewan akan hidup.
 Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
  ∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
(Bersambung)

BERBAGI PENGALAMAN MENULIS NOVEL: NANING PRANOTO


Strategi Mencipta Judul

Apa yang paling anda sukai ketika mengunjungi toko buku? Dar 10 orang yang penulis interview, memberi jawaban: enam orang mengaku paling suka membaca judul-judul buku, tiga orang mengatakan paling suka melihat ilustrasi sampul buku, dan satu orang menjawab: nyengir.
Judul buku memang merupakan selling point untuk menarik pembaca, sebelum mereka membuka isi buku tersebut untuk memutuskan membeli atau tidak.  Dalam teori Creatice Writing, judul buku yang menarik disebut catchy. Akar kata catchy adalah to catch yang artinya menangkap.  Jargon catchy diartikan : Mudah ditangkap, mudah diingat karena menarik, dan sekaligus mengundang tanda tanya alias membuat pembaca penasaran : apa sih isi ceritanya?
Berdasarkan teori Creative Writing,mencipta judul agar catchy berpedoman pada rumus berikut ini:
  • Terdiri dari 1-5 kata
  • Pilih kata yang tepat, kuat dan ekspresif
  • Jika perlu gunakan kata-kata yang mengundang kontroversial, dan
  • Menggunakan bahasa literer (bahasa yang baik dan indah, menimbulkan imajinasi pembacanya)

Tentu saja untuk menciptakan judul yang catchy tidaklah mudah, jika itu original (tidak meniru yang sudah ada).  Sayangnya ,tidak sedikit pengarang yang suka mencipta judul dengan mengekor judul buku-buku laris.   Tindakan mengekor ini tidak salah jika mau disebut sebagai “Pengarang yang Tidak Kreatif”. Padahal, nilai unggul dan tidaknya seorang pengarang dinilai dari daya kreativitasnya dalam mencipta.
Untuk mempertajam maupun meningkatkan daya kreativitas dalam mencipta karya fiksi- termasuk dalam cipta judul, perlu membaca karya-karya orang lain.   Khususnya, karya-karya yang banyak diminati pembaca. (maaf, dalam hal ini terlepas dari bobot atau nilai isinya).
Berikut ini beberapa novel yang menjadi international best seller kurun tahun 2000-awal 2011 yang dikutip dari : www.buzzle.com/articles/great-novels-of-all-time.  Penyajian ini system acak, tidak disesuaikan dengan urutan peringkatnya:
  • White Fang-Jack London
  • A Message to Gracia-Elbert Hubbard
  • A Tale of Two Cities-Charles Dickens
  • Gone With the Wind-Margaret Mitchell
  • Perfume-Patrick Suskind
  • Emma-Jane Austen
  • The Cat in the Hat- Dr.Seuss
  • Wild Swans- Jung Chang
  • The Lord of the Ring-J.R.R Tolkien
  • The Name of the Rose- Umberto Eco

Judul lainnya silahkan akses ke situs di atas.
Perhatikan kesepuluh judul yang dijadikan contoh oleh penulis.   Silahkan dihitung, rata-rata hanya terdiri dari dua hingga tiga kata. Bahkan ada yang hanya menggunakan satu kata, yaitu Perfume- karya Patrick Suskind.
Novel-novel super laris karya pengarang Indonesia juga menggunakan judul tidak lebih dari tiga kata. Misalnya  novel Bumi Manusia, Saman, Laskar Pelangi, Ayat-Ayat Cinta, dan Ketika Cinta Bertasbih.  Novel-novel karya Iwan Simatupang, sastrawan Indonesia yang karyanya sangat literer dan filosofis juga hanya menggunakan judul singkat, misalnya: Kering,Ziarah, dan Merahnya Merah.
Dari pengamatan penulis, relative banyak peserta creative writing workshop yang mencipta judul dengan menggunakan lebih dari lima kata.  Bahkan ada yang menggunakan 17 kata, berupa kalimat panjang: kekasihku Itu Menipuku, Menipu Ayah- Ibuku, Menipu Mantan-Mantan Kekasihnya, Sangat Memalukan Aku, dan Membuat Patah Hati.  Tentu saja judul itu bisa disederhanakan menjadi catchy, misalnya: Noktah Hitam Kekasihku atau Jelaga Penjara Jiwa.
Judul itu bukan kalimat.  Sebaliknya,kalimat bukan judul.  Jika judul ditulis lebih dari satu kata, maka punya persamaan dengan kalimat, yaitu : kumpulan kata.  Yang membedakan antara judul dan kalimat adalah sebagai berikut:
  • Kalimat: kumpulan kata yang mengandung satu arti , terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), dan Obyek (O):S-P-O
  • Judul (jika menggunakan lebih dari satu kata): kumpulan kata yang mengandung multi makna/ multi arti, tidak terdiri dari S-P-O
  • Jika kalimat hanya terdiri dari satu kata, biasanya itu kata benda atau kata sifat maupun kata keadaan: mati,panas, kekasih, cinta.
  • Jika judul terdiri dari satu kata, lazimnya menggunakan nama orang (novel Saman karya Ayu utami dan Emma karya Jane Austen atau kata sifat (novel Kering karya Iwan Simatupang), da nada juga nama tempat (Wuthering Heights karya Emily Bronte)
  • Jika judul diciptakan mirip kalimat, maka kalimat itu harus mengundang tanda tanya-misalnya: My Name is Red, novel karya Orhan Pamuk (Pertanyaan :why is it red?) A Tale of Two Cities karya Charles Dickens( pertanyaan: what was happened in the two cities?), Charlie and the Chocolate Factory  karya Roald Dahl (pertanyaan: what did Charlie do to the chocolate factory?)

PESERTA 'GACAK' S/D TGL 14 MEI 2012

  • menyukai ini.
    • RM Prast Respati Zenar
      JUM’AT BERSIH
      Mengajar di pedalaman memang unik, terkadang menyisakan cerita yang membuatku cukup tensi alias malu sendiri.
      Setiap hari jum’at dikelasku selalu ada materi tentang menjaga kesehatan. Seperti biasa, aku langsung mencek satu persatu muridku dan dipastikan selalu saja ada yang menjadi korban (biasanya aku tersenyum puas). Jum’at yang lalu korbannya adalah Amir, muridku yang bandel, karena rambutnya panjang dan disisir gaya punk (lagi trend anak muda di Malaysia), aku langsung mengambil gunting dan kress..! nasib rambut amir yang kemerahan masuk keranjang, itupun setelah aku susah payah memotongnya, karena dilumasi dengan gel yang keras. Amir kemudian keluar, tapi lama ditunggu tidak juga muncul, eh tidak tahunya dia menangis dipojok WC meratapi nasib rambutnya.
      Nah, jum’at kemarin ada kejadian yang unik.
      “Semua tangan diatas meja, tidak ada satupun tangan yang dibawah, cepat!”
      Aku keliling sambil melihat jari-jari mereka. Kali ini ada beberapa muridku yang kukunya panjang.
      “Apa perjanjiannya kemarin dulu?”
      “Yang kukunya panjang harus dipotong cikgu.” Jawab murid-muridku yang kukunya pendek dengan semangat.
      “Potong...potong…potong!” Mereka teriak-teriak.
      Suatu hal yang belum aku sadari sendiri, ternyata kuku jariku panjang semua. Oh, tidak! Demi apapun aku tidak rela memotong kukuku yang manis ini.
      “Tapi kuku bapak kan bersih.” Aku cari alasan dan cepat-cepat keluar kelas. Dasar!
      (Sukamto Prasetyo, Guru, Malaysia)
      9 Mei pukul 23:49 · · 3
    • Asep Fauzi Sastra
      TRAGEDI MALL
      Ketika itu aku baru saja menginjakkan kakiku di sebuah pusat perbelanjaan yang ada di ibukota provinsi tempatku tinggal. Aku berada disitu juga bukan karena sengaja, tapi karena kebetulan aku bersama sejumlah teman-temanku mewakili kabupaten dalam acara PORSENI.
      “Silakan kalian jalan-jalan, tapi pukul 14:00 sudah harus berkumpul di Bis lagi ya,” kata guruku.
      Aku langsung berjalan menyusuri Mall itu kini dengan Rudi, temanku. Lalu kami masuk ke sebuah tempat penjualan baju, mata orang desa yang menempel di wajah kami langsung terbelalak, takjub. Apalagi para penjaganya semuanya cantik.
      “Baju yang ini harganya berapa Mbak?” Rudi bertanya, padahal disitu sudah tertera harganya.
      “Sembilan puluh lima ribu De,” jawab wanita itu sambil menunjukkan harganya.
      “Gak bisa lima puluh ribu aja yah?” Rudi menawar.
      Pelayan itu pun tertawa. Aku juga ikut nyengir tak mengerti.
      Akhirnya Rudi membeli baju itu dengan harga awal setelah ngeyel menawarnya. Baju pun dibungkus, kami kembali berkeliling melihat-lihat. Lalu bergerak menuju pintu keluar tanpa berfikir telah melupakan sesuatu. Betapa terkejutnya aku melihat para penjaga keamanan Mall sibuk mengintai kami sambil menggunakan orarinya.
      “Ah…, belum bayar ke kasir,” batinku. Padahal tinggal beberapa langkah saja kami akan keluar dari tempat itu. Aku langsung menarik tangan Rudi menuju kasir.
      "Huh…, hampir saja."
      (Asep Fauzi Sastra, Mahasiswa, Kotabaru)
      10 Mei pukul 1:12 · · 2
    • Nanakoha Setyawan
      PANGERAN LAGI APES

      “Aduh, terlambat!” Doli setengah berlari menuju ruang kelasnya.

      Pagi itu seluruh siswa sudah masuk ke kelas masing-masing, Doli yang terlambat datang pasang muka cemas sambil berjalan cepat ke kelasnya. Pintu kelas di tutup oleh Guru yang mengajar, Doli melongok dari jendela, Bu Sukatinah, Guru Agama sedang menerangkan pelajaran di depan kelas. Bu Sukatinah adalah Guru yang paling santai, sama sekali tidak galak dan tidak pernah marah. Lalu munculah ide jahil di pikiran Doli.

      Doli melipat lengan bajunya, dan meninggikan kerahnya. Dengan percaya diri berlebihan Doli menendang pintu kelas lalu berdiri di depan kelas, tepat di samping Bu Sukatinah sambil berpose seperti pangeran bertopeng di film Shinchan

      “Akulah pangeran bertopeng yang terlambat datang! Ha ha ha”
      Seisi kelas terkejut dan menatap ke arahnya, termasuk Bu Sukatinah.

      “Apa-apaan kamu? Duduk!” Seseorang yang duduk di deretan bangku paling belakang tiba-tiba membentaknya

      “Eh, maaf Pak” ucap Doli sambil menunduk, malu sekaigus takut. Ternyata hari itu kepala sekolah sedang mengadakan peninjauan terhadap kinerja guru, dan pagi itu adalah giliran kelas Doli. Kepala sekolah duduk di deretan bangku belakang kelas, betapa takutnya Doli hari itu, sehingga selama pelajaran berlangsung, wajahnya terus tertunduk.

      (Nanakoha, Karyawati, Pekanbaru)
    • RM Prast Respati Zenar
      TEBAKAN
      Hari jum’at sore murid-muridku praktik membatik di rumah, setelah jum’at yang lalu praktik boga, membuat kue yang hasilnya bantat semua.
      Selesai membuat desain gambar di kain putih, yang hasilnya sedikit mengecewakan, murid-muridku istirahat sambil bermain tebak-tebakan. Padahal aku lagi meredam kekecewaan karena hasil karya mereka. Satu persatu mulai melontarkan pertanyaan dan yang lain saling menjawab.
      “Buah apa yang tidak ada bijinya?” Semua menjawab termasuk aku, tapi tidak ada yang betul.
      “Buah hati.” Dijawabnya sendiri
      Setelah semua memberi pertanyaan masing-masing, tibalah giliranku. Ini adalah pertanyaan yang mungkin di Indonesia sudah pada tahu, tapi di Malaysia, buat mereka adalah suatu yang baru, belum pernah didengarnya. Hitung-hitung ngilangin kecewa.
      “Sebutkan nama buah yang pakai huruf N, sepuluh saja!” Aku memberi pertanyaan asal.
      “Nangka!”
      “Bagus.” Kuacungkan jempol
      “Naga fruit!”
      “Betul.” Jawabku
      “Nanas!”
      “Hebat!” Aku kasih kesempatan kepada mereka sambil betulin gambar.
      Akhirnya mereka mulai menyerah.
      “Cuma tiga cikgu, mana ada lagi?” Protesnya
      “Ada…masih banyak lagi.” Jawabku santai, karena aku sudah ngebayangin ekspresi mereka ketika tahu jawabannya
      “Ayolah cikgu, apa jawabannya?”
      Kubuat mereka penasaran.
      “Nomat, Nunian, Nambutan, Nimun…bla…bla…bla” Kusebutkan semua nama buah dengan logat orang sengau, tapi belum sempat sampai sepuluh, mereka sudah terguling-guling di lantai sambil menahan tawa yang tiada berhenti. Rasain! Bathinku.
      (Sukamto Prasetyo, Guru, Malaysisa)
    • Asep Fauzi Sastra
      GANTENG
      Pagi itu seperti biasa aku sudah berada dalam angkutan kota, menuju ke sekolah. Lalu roda kembali berhenti tepat di depan rumah temanku, Mada. Angkot pun kembali melaju menapaki jalan aspal yang masih menggigil.
      Aku merogoh saku seragam putihku, kudapati satu lembar uang ratus ribuan. Kebetulan Ibu baru saja memberi uang jajanku untuk satu minggu ke depan.
      “Sepagi ini pasti tidak ada kembaliannya,” batinku.
      “Da, tolong bayarkan dulu ya ongkos angkotku. Nanti aku ganti,” bisikku pada Mahda.
      Ia terlihat bingung, lalu mengangguk seadanya.
      Tak terasa roda angkot sudah dipaksa berhenti tepat di jalan menuju sekolahku. Aku turun dan langsung melangkah menuju sekolah. Kulihat Mahda membayar ongkos angkotnya, lalu berhasil mengejar langkah tepat di belakangku.
      Tit
      Tit
      Suara klakson menghentikan langkahku, aku pun menoleh.
      “Woi…, mau belajar pikun kamu ya,” teriak penarik angkot itu sambil menunjuk ke arahku.
      “Kenapa Pak?” tanyaku, bingung.
      “Belum bayarkan?” katanya, sambil terus ngomel. Aku makin bingung. Kuhempaskan pandanganku pada Mahda, tapi ekspresinya datar.
      “Aku tadi bilang bayarkan dulu, nanti aku ganti,” nadaku agak meninggi, kesal.
      “Oooh,” ucapnya, sambil menghampiri penarik angkot dan mengulurkan uang seribu rupiah.
      Meski darah sudah hangat sepagi itu, tapi ada juga rasa ingin kudendangkan tawa melihat Mahda. Ternyata dia ganteng (gangguan telinga).

      (Asep Fauzi Sastra, Mahasiswa, Kotabaru)
    • Bayu Rhamadani W
      ANGKA SENSITIF

      Aku mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bali pada bulan Maret 2009. Aku harus melakukan wawancara kepada penduduk yang telah menjadi sampel pencacahan.

      Aku merasa grogi saat mendatangi rumah penduduk yang pertama. Namun, tetap kulangkahkan kaki seraya mengucapkan, “Bismillah.”

      Seorang bapak keluar rumah dan aku mulai memperkenalkan diri. Aku juga menjelaskan maksud dan tujuan datang kemari.
      ***

      “Perkiraan harga sewa rumah per bulan berapa, Pak?”

      “Rumah saya tidak disewakan, Nak.”

      Rumah bapak ini memang tidak disewakan sehingga harga sewanya harus diperkirakan. Aku mencoba bertanya dengan pemisalan saja.

      “Kalau misalnya saya mau menyewa rumah bapak selama saya ada di sini, kira-kira harga sewa per bulannya berapa?”

      “Misalnya saja, Nak?”

      “Iya, Pak.”

      “Tetapi kalau kamu tinggal di sini, nanti kami sekeluarga tinggal di mana?”

      “...”

      Bahasa yang kugunakan untuk bertanya sudah dibuat sesederhana mungkin. Namun, tetap saja bapak ini salah mengerti. Serba salah lagi, tetapi aku yakin galau pasti berlalu.

      Tak terasa hampir dua puluh menit diriku berkutat pada pertanyaan sewa rumah. Alhamdulillah akhirnya bapak ini bisa menyebutkan nilainya. Perjuangan yang sangat berat bagiku untuk mendapatkan angka tersebut.

      Untung saja pertanyaan-pertanyaan berikutnya dapat dijawab bapak ini dengan baik. Setelah semua pertanyaan selesai, aku mengucapkan terima kasih seraya memberikan souvenir kepada bapak tersebut.

      (Bayu Rhamadani Wicaksono, Tukang Sensus di BPS, Jakarta Pusat)
    • Asep Fauzi Sastra
      ALAMAK, SALAH MASUK
      Bulan ramadhan itu aku tidak ingin seperti ramadhan sebelumnya, tidak punya aktivitas. Meskipun aku baru di kota itu, aku putuskan untuk ikut kegiatan pesantren ramadhan, sesuai tawaran temanku Fatur.
      Sekilas kubaca pesan singkatnya.
      “Di Jl. SMPN 5 Zi…. .”
      Pagi itu pun tiba, hari pertama aku akan mengisi bulan puasaku. Aku sudah sampai di Jl. SMPN 5. Aku bertambah semangat ketika melihat rombongan anak laki-laki dan perempuan sama juga berbaju kokok dan muslim sepertiku.
      Lalu aku mendatangi salah satu ustadznya, tebakku.
      “Pak, saya Ozi. Tinggal di Jl. Suryawangsa. Saya mau ikut kegiatan pesantren di sini Pak,” ucapku, antusias.
      Bapak itu seketika terlihat bingung.
      “Iya, silakan Nak, bagus kalau kamu mau ikut belajar. Masuk di ruang sana ya Zi,” ucapnya, sambil menunjuk salah satu ruangan.
      Pelajaran pun dimulai, tetapi ada keanehan yang aku tangkap.
      “Kenapa semua pesertanya siswa SMPN 5 semua ya?” batinku, setelah sebelumnya aku bertanya pada teman sebangkuku.
      “Ini memang sekolah SMPN 5 Ka,” ucap Ridha. Jawabannya itu mengiang geli dan mengundang keringat malu di sekujur tubuhku.
      “Astagfirullah,” batinku, sembari menutup wajah.
      Kurogoh hape yang ada di saku, aku ingin membaca ulang sms Fatur.
      “Di Jl. SMPN 5 Zi, dekat sekolahan SMPN 5.”
      “Ha.Ha.Ha,” batinku, tergelagak.
      (Asep Fauzi Sastra, Mahasiswa, Kotabaru)
    • Bayu Rhamadani W
      SANDAL YANG TERTUKAR

      Aku pergi ke tempat fotokopi dekat kontrakan. Masa Ujian Akhir Semester (UAS) adalah masa fotokopi catatan materi mata kuliah milik teman untuk bahan belajar. Hal ini kulakukan karena aku malas mencatat di kampus.

      Di saat menunggu hasil fotokopi, aku mendengar dua orang ibu yang sedang berbincang-bincang. Ibu yang satunya adalah Bu Wildan, istri pemilik tempat fotokopi dan ibu yang satunya lagi adalah seorang pembeli.

      “Bu, coba lihat sandal anak itu. Kok beda sebelah?” tanya ibu pembeli.

      “Sandal itu memang lagi model sekarang,” sambung Bu Wildan setelah mengamati sandal milikku dengan saksama.

      “Bukannya tertukar ya, Bu?” Ibu pembeli semakin merasa penasaran.“Nggak, Bu. Anak saya kemarin minta dibelikan sandal seperti itu juga,” kata Bu Wildan meyakinkan ibu pembeli.

      Semakin lama semakin tidak ada yang mau mengalah. Mereka berdua merasa dirinya yang benar. Sepertinya perbincangan ini telah menjadi perdebatan sengit.

      Karena merasa penasaran, aku melihat sandal milikku. Astaghfirullah. Ternyata sandal milikku memang beda sebelah. Sandal yang tertukar. Pantas saja ketika diriku bertemu teman di jalan tadi, dia menahan tawa sewaktu hendak menyapaku.

      “Maaf, Bu. Sandal saya memang tertukar di mushola.” Aku menyela perbincangan kedua ibu tadi.

      Mereka berdua tak kuasa menahan tawa. Aku menjadi malu sendiri karena memakai sandal yang tertukar.

      (Bayu Rhamadani Wicaksono, Tukang Sensus di BPS, Jakarta Pusat)

PEMENANG FF MINGGUAN 6: 'PETIR'


Halo Sahabat Pustaka Inspirasiku semua,

Event mingguan Flash Fiction sudah minggu ke-6 kali ini diikuti oleh 6 peserta. RBPI dan Pustaka Inspirasi-Ku sudah memilih 3 naskah yang akan dibukukan bersama 40 naskah lainnya.

Berikut tiga naskah yang lolos minggu ini ialah :


1. After School - Ken 
2. Maaf - Fanny YS
3. Bermain dengan Petir - Respati Zenar

Selamat untuk naskah terpilih minggu ini dan silakan Anda delete notes yang berisi naskah  Anda karena naskah ini akan disimpan oleh panitia untuk digabungkan dengan pemenang pada minggu-minggu lainnya. 
 
Sedangkan untuk peserta lain yang belum terpilih Anda bisa mengikuti event dengan tema berbeda pada minggu berikutnya. Dan jika Anda berkenan karya Anda akan kami post dalam blog ini sehingga bisa dibaca oleh sahabat yang lain dan Anda akan mendapatkan apresiasi dari mereka.

Terima kasih kepada semua peserta yang sudah berpartisipasi. 
salam Inspirasiku

UPDATE PESERTA EVENT LOMBA FF MINGGUAN - MINGGU 7



Untuk minggu ke-7 ini gunakan kata 'ANGKASA' sebanyak minimal 5 kali dalam naskah kamu.

Simak kembal INFO event Lomba FF Mingguan

Silakan copy paste link notes/blog  kamu  di bagian bawah komentar update peserta ini. Pastikan linknya bisa dibuka

terima kasih

LOMBA FF MINGGUAN PUSTAKA INSPIRASI-KU - II

MATERI LOMBA MASIH SEPERTI SEBELUMNYA

hanya tema 'kata' yang diambil saja yang diperbaharui ..

Dalam rangka memperkenalkan blog grup Pustaka Inspirasi-Ku, RBPI dan grup Pustaka Inspirasi-Ku mengadakan Lomba Menulis Flash Fiction Mingguan dengan tema seputar cinta, pengorbanan, kesetiaan, pengkhianatan, kepasrahan, keputusasaan, dan dendam terhadap sesuatu, pasangan hidup atau apapun secara universal, dengan memuat kata-kata yang disyaratkan (berbeda setiap minggu) minimal 5 kata. Lomba ini diperuntukkan bagi anggota grup Pustaka Inspirasi-Ku yang sudah menjadi member (bergabung dengan melakukan sign in ) blog Pustaka Inspirasi-Ku.
Lomba ini akan dibuka mulai tanggal 1 April 2012 s/d 15 Juli 2012 (15 minggu) dengan dead line pengumpulan naskah mingguan setiap hari Minggu jam 23.59. Lomba mingguan untuk minggu berikutnya akan dibuka kembali setiap hari Senin.
Tujuan diadakannya lomba ini ialah untuk merangsang dan melatih kebiasaan menulis para anggota grup setiap minggu.  Panitia akan memilih 3 pemenang setiap minggunya sehingga akan terpilih naskah terbaik dari 45 anggota grup yang akan dibukukan dan dijual melalui penerbit indie. Dan di akhir periode akan diumumkan 5 orang pemenang yang akan mendapatkan buku terbit gratis. Royalti hasil penjualan buku akan diperhitungkan setelah buku terjual lebih dari 300 eksemplar, karena royalty dari 300 buku pertama menjadi milik panitia untuk menutupi biaya penerbitan, hadiah, dan akan digunakan juga untuk kepentingan pengembangan grup.
Silakan disimak dengan baik ketentuannya sbb :
  1. Peserta adalah anggota Grup Pustaka Inspirasi-Ku dan sudah mendaftar di blog Pustaka Inspirasi-Ku
  2. Naskah diposting di dokumen facebook atau blog kamu, maksimal 500 kata. Link karya kamu di-copas ke komentar di info lomba yang akan diposting setiap hari Minggu malam. Khusus yang posting di dokumen facebook pastikan naskah kamu bisa dibaca oleh ‘publik’. Untuk minggu pertama kirim link posting kamu di komentar info ini. Dan untuk minggu-minggu berikutnya akan diposting terpisah. Tulis di judul dokumen/posting blog kamu Lomba FF Inspirasi-Ku lalu judul naskah kamu. Copy link info lomba ini di bagian bawah naskah kamu. Copy hanya link-nya saja, bukan keseluruhan isi info lomba ini agar karya kamu bisa tetap dinikmati teman-teman kamu yang bukan penulis tanpa merasa terganggu dengan info lomba yang panjang ini 
  3. Gunakan EYD, pilih kata-kata yang indah dan bahasa puitis tetapi memiliki makna yang mudah dipahami oleh pembaca. Hindari pembuatan naskah yang memicu konflik SARA dan pornografi 
  4.  Pakailah kata-kata khusus yang telah ditentukan minimal 5 kata dalam naskah yang dilombakan. Untuk 5 minggu pertama gunakan kata-kata Angkasa (minggu ke-7), Badai (minggu ke-8), Ilalang (minggu ke-9), Matahari (minggu ke-10), Ombak (minggu ke-11) dan Jurang (minggu ke-12) 
  5.  Setiap peserta hanya boleh memosting 1 naskah lomba saja. Peserta yang sudah menang di minggu sebelumnya tidak diperkenankan untuk mengikuti lomba lagi agar anggota yang belum menang bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemenang pada minggu berikutnya 
  6. Naskah belum pernah dipublikasikan, baik melalui media cetak maupun elektronik, dan tidak sedang diikutsertakan dalam perlombaan lain. Untuk naskah yang terpilih sebagai pemenang, naskah yang diposting di fb atau blog kamu wajib didelete karena akan disimpan oleh panitia untuk disatukan dengan naskah juara minggu-minggu lainnya 
    Jika ada yang belum jelas, silakan ajukan pertanyaan melalui komentar di wall grup, dan jangan di komentar posting info lomba di blog
  7. Copy link notes / blog kamu ke komentar update peserta lomba di blog pustakainspirasiku (label info Lomba)

Silakan login (sign in) dari sekarang, dan posting lomba mulai Senin besok.
Selamat berkarya, kami menunggu karya terbaik kamu untuk dijadikan antologi paling keren yang pernah kamu terbitkan bersama sahabat Pustaka Inspirasi-Ku.
salam Inspirasi-Ku
RBPI

UPDATE PESERTA CERPEN HAN - FINAL


Selamat Malam,

Berikut update peserta Lomba Menulis Cerpen bertema HARI ANAK NASIONAL :

  1. Untuk Dunia Yang Tak Pernah Aku Pahami – Sindi Malika
  2. Tak Ingin Pulang – Asep Fauzi Sastra
  3. Sendal Jepit Pak Haji – Nimas Kinanthi
  4. Mimpi Anak Jalanan – Rival Ardiles Sando
  5. Gadis Penjual Gelang Kerang – Mulyoto
  6. Ali Tidak Sholat – Mufti Hidayat
  7. Berkawan Trotoar – Latif Nur Janah
  8.  Parjo - Zahra Qomara
  9. Sebuah Gang Sebuah Cerita - Junita Susanti
  10. Dari Gubuk Lusuh Menuju Amerika - Herlia Putri
  11. Ajari Anakmu dengan Sastra - Remunggai M
  12. Pat Gulipat Kertas Lipat - Endah Wahyuni
  13. Ratapan Anak Jalanan - Rizki Shaomi
  14. Mungkinkah - Vysel
  15. Kisah Seorang Bocah -
  16. Kenapa Jagoanku berbeda - Petra Shandi
  17. Seragam Mardi -Cempaka
  18. Aktivitas Berhati Seorang Gendhis - Neneng Mimi Eka Manah
  19. Cruel's idiot - Jef kenzie
  20. Dimulai dari Bawah Jendela - AnGgara Dwi Putra Zagoto
  21. Laki - O Lihin
  22. Sepenggal Kenangan -
  23. Bocah Bintan - Tiana yahya
  24. Anak Penyusun Waktu - Aan Hasibuan
  25. Anak-anak Ojek Payung - Nanakoha
  26. Wanita Sempurna - Ayesha Syarif
  27. Aida Sayang Mama - Ariany Primastutiek
  28. Anak Tiri - Anne Gustiyani
  29. Mimpi Dito (Mimpi Anak Negeri) - Dewi Hastarini
  30. Perpustakaan Baru Filza - Nenny Makmun
  31. Biji Tasbih Bara Aspal - Sandza
  32. Mimpi yang Hilang  - Sukamto Prasetyo
  33. Ketika Bunda Tleah Pergi - Titi Haryati
  34. Elegi untuk Mereka - Indah Suciasih
  35. Ironi Anak Negeri - Vinny Erika Putri
  36. Naura Anakku Sayang - Amalia Mastura
  37. Sahabat adalah Keluarga - Heny Atika
  38. Menjemput Purnama - Muhammad Abdurrahman
  39. Kebaikan itu Sampai Jumpa Teman - Nur Zainah Z
  40. Jeritan Hati Martha - Ari Jaztiva
  41. Amin dan Kolak Pisangnya - Samsul Bahri
  42. Tanya yang Tak terjawab - Yuliana
  43. Gejolak Mimpi Titin - Naeli Magfiroh
  44. Tetap Berjalan - Nurul Hayati
  45. Anak Jalanan - Sri Endang Ayu Ningrat
  46. Kado Pertama dan Terakhir - Vian
  47. Hari untuk Niki - Anggi Hafiz Al Hakam
  48. Ratih - Nurjannah Jaimbum
  49. Gulai Mata dan Lidah - W.N. Rahman
  50. Kebahagiaan yang Hilang - Dinda Pujisawa
  51. Berjanjilah pada Ibu, Nak! - Aimatul Hidayah
  52. Alif - Haeriah Syamsuddin
  53. Catatan Ganef untuk Langit - Endang SSN
  54. Bukuku Hilang, Ilmuku Melayang - Muh. dede Firman
  55. Bocah Penantang Matahari - Roma DP
  56. Mukena Baru untuk Rani - Fanny YS
  57. Perantauan Kisah Lalu -Chyput
  58. Anak Taman - Dhia Fajar
  59. Ayah, Aku Berjanji - Si Pening Hening
  60. Kotak Amal - Johar Dwiaji Putra
  61. Balada Korban Penculikan - Fauziah Abdul Aziz
  62. Di Lobi Hotel - Wirasatriaji
  63. Aku tak berbeda - Putra Afriansyah

Terima kasih untuk Anda yang sudah berpartisipasi. Nantikan pengumuman pemenang tgl 25 Mei 2012.

salam
RBPI-KA
BSL