04 Februari 2013 ( Achi-tm )
Semalat malammmm...
Bentar lagi kita mau diskusi karya, ngintip dan ngulik gimana Mbak Achi-tm bisa menghasilkan karya yang bertebaran di majalah, juga novel2 remaja yang laris di pasaran, dan masih juga mengelola 'Rumah Pena', tempat kursus belajar menulis cerpen, novel, skenario. Emang beliau punya waktu seberapa banyak sih sampai-sampai bisa mengerjakan banyak hal sekaligus? -nanti kita tanyain ya...
Kamiluddin Azis
Endors novel Cloud(y) :
Tokoh Mendung yang Introvet tapi pekerja keras, seolah mewakili semangat perempuan metropolitan di cerita ini. Jatuh bagun dalam karir dan cinta, dia jalani dengan kepala tegak. Dan di novel ini aku menemukan pesan yang dalem, bahwa kehilangan memang selalu berkawan dengan kehidupan, tapi kehilangan selalu datang berhubungan dengan sesuatu yang baru. Kiasan mendung tak berarti hujan, terangkai manis di novel ini, yakni ketika Awan menetralisir Mendung hingga jadi lebih cerah, tanpa adanya hujan tangis, dan menghadirkan senyuman. (Adnan Buchori, penulis buku Paperplane Of Love)
Tokoh Mendung yang Introvet tapi pekerja keras, seolah mewakili semangat perempuan metropolitan di cerita ini. Jatuh bagun dalam karir dan cinta, dia jalani dengan kepala tegak. Dan di novel ini aku menemukan pesan yang dalem, bahwa kehilangan memang selalu berkawan dengan kehidupan, tapi kehilangan selalu datang berhubungan dengan sesuatu yang baru. Kiasan mendung tak berarti hujan, terangkai manis di novel ini, yakni ketika Awan menetralisir Mendung hingga jadi lebih cerah, tanpa adanya hujan tangis, dan menghadirkan senyuman. (Adnan Buchori, penulis buku Paperplane Of Love)
Kamiluddin Azis
stay tune aja, jam 8 nanti kita disccus... & ini blog pribadi beliau : http://www.blogger.com/profile/01068508786804172291
Achi-tm Penulis Halo salam kenal ya
Kamiluddin Azis
Malam Mbak ... apa kabar nih....
Achi-tm Penulis Baik, alhamdulillah
Andrew Rey Navara Ngakak.
Pas ngebaca postingan. ABIY dan CELANA GANTENG
ternyata si Radit bsia dikalahin tuh.. like this mbak.
btw buat skenario / naskah drama gitu apa naskahnya kayak cerpen apa gmana mbk, kadang om google, ngasih info membingungkan mbak. hehe..
ternyata si Radit bsia dikalahin tuh.. like this mbak.
btw buat skenario / naskah drama gitu apa naskahnya kayak cerpen apa gmana mbk, kadang om google, ngasih info membingungkan mbak. hehe..
Kamiluddin Azis
Kalau saya baca kebanyakan novel Mbak Achi-tm Penulis
itu kan remaja dan lucu-lucu, kalau di Cloud(y) ini kayaknya agak-agak mulai
dewasa. Susah mana sih Mbak garaf novel remaja atau dewasa?
Achi-tm Penulis Halo Andrew Rey Navara hehehe waah masih jauhlah dari Radit Naskah
skenario itu berbeda dengan naskah cerpen. Sebentar ya saya akan posting
potongan naskah skenarionya.
Achi-tm Penulis FADE OUT
FADE IN
3. INT. RUANG MAKE-UP. SORE
Cast : Dara, Mitha, Aldi
Aldi berjalan ke ruang make-up. Di depan ruang make-up ada tempat sampah. Aldi sudah masuk ke ruangan. POV ALDI : Mitha sedang ngobrol dengan Dara yang masih di make up. Aldi kaget dan langsung keluar ruangan dan tampak bingung.
ALDI
Wah… ada Mitha. Susah, nih….
Aldi Sesekali mengintip ke dalam ruangan. POV ALDI : Mitha berjalan keluar. Aldi langsung bersembunyi di balik pintu. Aldi mengintip Mitha dan Mitha tampak berjalan jauh dari ruang make up.
ALDI
Sekarang kesempatan gue ketemu dengan Dara.
Aldi berniat masuk ke dalam ruangan, tetapi tiba-tiba Mitha berbalik. Mitha tampak teringat sesuatu. Melihat Mitha yang berbalik, Aldi kaget dan langsung mencoba bersembunyi. Karena buru-buru, Aldi menabrak tempat sampah hingga sampah berserakan dan Aldi nyaris jatuh. Mitha bingung melihat Aldi.
MITHA
Elo kenapa, Di?
ALDI
(memberesi sampah)Eng...enggak..kenapa-kenapa. Siapa juga yang berantakin sampah ini.
Mitha hanya mengiyakan Aldi kemudian kembali masuk ke dalam kamar ganti dan keluar lagi membawa gitar. Aldi masih sibuk dengan sampahnya dan Mitha hanya menggeleng kepala saat melihat Aldi. Mitha berjalan menjauh. Saat Mitha sudah menjauh, Aldi melongok ke arah Mitha. Setelah yakin Mitha tidak ada, Aldi masuk ke dalam ruang make-up.
PARALEL CUT
4. INT. RUANG MAKE-UP. SORE
Cast : Dara, Mitha, Aldi
Mitha sudah selesai make up. Mitha berdiri, perias 1 masih memperbaiki letak poni Mitha.
MITHA
Gue ke belakang dulu ya.
DARA
Hu uhm….
Perias 1 menjauhi Mitha. Mitha pergi keluar dan meninggalkan Dara yang rambutnya masih ditata. Dara tampak dimake-up sambil membaca majalah. Mitha kemudian keluar dari dalam ruangan. Tetapi tidak lama, Mitha masuk kembali mengambil gitar yang ada di dalam ruangan.
MITHA
Gitar gue ketinggalan.
Mitha kembali ke luar. Setelah Mitha keluar, Aldi masuk ke dalam ruang make-up. Penata rias 2 yang sedang mengeroll sebagian rambut Dara, kaget melihat Aldi. Aldi meminta penata rias pergi dengan menggunakan bahasa isyarat. Dara tidak mengetahui kedatangan Aldi karena sibuk dengan majalahnya. Penata Penata rias 1 dan penata rias 2 pergi dengan masih memegang rol di kepala Dara. Dara hampir terjengkang karena rambutnya ditarik penata rias.
DARA
Aduh...Aduh.... Gimana sih?
PENATA RIAS
Sori..Sori, Dara. Aku keluar sebentar ya.
Penata rias keluar. Rambut Dara separuh bergelung keriting dengan beberapa rol tertinggal di rambut, separuh lagi masih lurus. Dara kaget melihat Aldi. Dara langsung menutupi mukanya dengan majalah yang terbalik.
DARA
Ngapain kamu ke sini?
Aldi tersenyum dan memegang majalah yang dipegang Dara tapi Dara langsung menyingkir. Aldi berjalan lagi menghampiri Dara, Dara kembali melengos sambil terus menutupi muka dengan majalah. Aldi kesal dan menarik majalah dengan paksa, Dara kaget dan cemberut melihat Aldi. Aldi meletakkan majalah di atas meja rias.
ALDI
Kamu cemberut juga masih cantik, kok….
Dara mendengus kesal dan memalingkan muka.
ALDI
Dara, aku mau ngomong sesuatu yang penting sama kamu.
DARA
Ngga ada lagi yang perlu diomongin, Di. Semuanya udah berakhir.
ALDI
Aku tahu Dara, makanya dengerin aku.
DARA
Aku ngga mau dengerin bualan kamu lagi!
Dara berjalan menuju pintu keluar, Aldi mencegat Dara.
ALDI
Dara, gue cuma mau ngasih tahu elo kalau semua udah berakhir dan kita bisa temenan lagi, kan?
DARA
Kita emang temenan kok, tapi bukan temen deket!
Dara mendorong Aldi ke samping lalu keluar dari ruang make up. Aldi mengejar Dara.
CONT’D TO
FADE IN
3. INT. RUANG MAKE-UP. SORE
Cast : Dara, Mitha, Aldi
Aldi berjalan ke ruang make-up. Di depan ruang make-up ada tempat sampah. Aldi sudah masuk ke ruangan. POV ALDI : Mitha sedang ngobrol dengan Dara yang masih di make up. Aldi kaget dan langsung keluar ruangan dan tampak bingung.
ALDI
Wah… ada Mitha. Susah, nih….
Aldi Sesekali mengintip ke dalam ruangan. POV ALDI : Mitha berjalan keluar. Aldi langsung bersembunyi di balik pintu. Aldi mengintip Mitha dan Mitha tampak berjalan jauh dari ruang make up.
ALDI
Sekarang kesempatan gue ketemu dengan Dara.
Aldi berniat masuk ke dalam ruangan, tetapi tiba-tiba Mitha berbalik. Mitha tampak teringat sesuatu. Melihat Mitha yang berbalik, Aldi kaget dan langsung mencoba bersembunyi. Karena buru-buru, Aldi menabrak tempat sampah hingga sampah berserakan dan Aldi nyaris jatuh. Mitha bingung melihat Aldi.
MITHA
Elo kenapa, Di?
ALDI
(memberesi sampah)Eng...enggak..kenapa-kenapa. Siapa juga yang berantakin sampah ini.
Mitha hanya mengiyakan Aldi kemudian kembali masuk ke dalam kamar ganti dan keluar lagi membawa gitar. Aldi masih sibuk dengan sampahnya dan Mitha hanya menggeleng kepala saat melihat Aldi. Mitha berjalan menjauh. Saat Mitha sudah menjauh, Aldi melongok ke arah Mitha. Setelah yakin Mitha tidak ada, Aldi masuk ke dalam ruang make-up.
PARALEL CUT
4. INT. RUANG MAKE-UP. SORE
Cast : Dara, Mitha, Aldi
Mitha sudah selesai make up. Mitha berdiri, perias 1 masih memperbaiki letak poni Mitha.
MITHA
Gue ke belakang dulu ya.
DARA
Hu uhm….
Perias 1 menjauhi Mitha. Mitha pergi keluar dan meninggalkan Dara yang rambutnya masih ditata. Dara tampak dimake-up sambil membaca majalah. Mitha kemudian keluar dari dalam ruangan. Tetapi tidak lama, Mitha masuk kembali mengambil gitar yang ada di dalam ruangan.
MITHA
Gitar gue ketinggalan.
Mitha kembali ke luar. Setelah Mitha keluar, Aldi masuk ke dalam ruang make-up. Penata rias 2 yang sedang mengeroll sebagian rambut Dara, kaget melihat Aldi. Aldi meminta penata rias pergi dengan menggunakan bahasa isyarat. Dara tidak mengetahui kedatangan Aldi karena sibuk dengan majalahnya. Penata Penata rias 1 dan penata rias 2 pergi dengan masih memegang rol di kepala Dara. Dara hampir terjengkang karena rambutnya ditarik penata rias.
DARA
Aduh...Aduh.... Gimana sih?
PENATA RIAS
Sori..Sori, Dara. Aku keluar sebentar ya.
Penata rias keluar. Rambut Dara separuh bergelung keriting dengan beberapa rol tertinggal di rambut, separuh lagi masih lurus. Dara kaget melihat Aldi. Dara langsung menutupi mukanya dengan majalah yang terbalik.
DARA
Ngapain kamu ke sini?
Aldi tersenyum dan memegang majalah yang dipegang Dara tapi Dara langsung menyingkir. Aldi berjalan lagi menghampiri Dara, Dara kembali melengos sambil terus menutupi muka dengan majalah. Aldi kesal dan menarik majalah dengan paksa, Dara kaget dan cemberut melihat Aldi. Aldi meletakkan majalah di atas meja rias.
ALDI
Kamu cemberut juga masih cantik, kok….
Dara mendengus kesal dan memalingkan muka.
ALDI
Dara, aku mau ngomong sesuatu yang penting sama kamu.
DARA
Ngga ada lagi yang perlu diomongin, Di. Semuanya udah berakhir.
ALDI
Aku tahu Dara, makanya dengerin aku.
DARA
Aku ngga mau dengerin bualan kamu lagi!
Dara berjalan menuju pintu keluar, Aldi mencegat Dara.
ALDI
Dara, gue cuma mau ngasih tahu elo kalau semua udah berakhir dan kita bisa temenan lagi, kan?
DARA
Kita emang temenan kok, tapi bukan temen deket!
Dara mendorong Aldi ke samping lalu keluar dari ruang make up. Aldi mengejar Dara.
CONT’D TO
Achi-tm Penulis Itu tadi contoh skenario Andrew Rey Navara,
intinya skenario itu lebih kepada memberikan petunjuk buat sutradara, bagaimana
pergerakan artis bagaimana settingnya, dialog dan tentu saja alur cerita.
Tha Artha wow
Andrew Rey Navara Lebih
seperti kayak sutradara yah mbak.
Achi-tm Penulis Halo mas Kamiluddin Azis saya nulis novel remaja dan lucu-lucu memang dari tahun 2005 mas, sejak awal-awal saya serius menekuni dan belajar menulis. Sampai tahun 2010 itu saya masih suka nulis lucu-lucuan, bahkan skenario-skenario yang saya tulis ya memang lucu-lucuan, tapi sejak alm ayah saya meninggal tahun 2010, mood ngelucu itu mendadak hilang dan pengen menulis sesuatu yang lebih dewasa serta serius
Achi-tm Penulis Halo mas Kamiluddin Azis saya nulis novel remaja dan lucu-lucu memang dari tahun 2005 mas, sejak awal-awal saya serius menekuni dan belajar menulis. Sampai tahun 2010 itu saya masih suka nulis lucu-lucuan, bahkan skenario-skenario yang saya tulis ya memang lucu-lucuan, tapi sejak alm ayah saya meninggal tahun 2010, mood ngelucu itu mendadak hilang dan pengen menulis sesuatu yang lebih dewasa serta serius
Achi-tm Penulis Di Cloudy sendiri sebenarnya ga serius-serius amat, cuma
memang tidak ngelucu di sana. Berusaha membuat novel yang memotivasi saja,
khususnya memotivasi diri sendiri pasca meninggalnya ayah saya. Susahnya memang
kadang lagi asik-asiknya ngetik tiba-tiba pengen ngelawak, akhirnya saya hapus
lawakan itu. Awalnya emang canggung, tapi setelah menggarap novel serius ketiga
saya sekarang, rasanya sudah lumayan lancar. Oh iya nanti Maret insya allah 2
novel kocak saya juga akan terbit lagi.
Achi-tm Penulis Iya betul mas Andrew Rey Navara
lebih kayak ngasi tahu si A harus gini si B harus gitu, nanti dieksekusi sama
sutradara. Jadi di deskripsi ga perlu kalimat2 metafora nan lebay hehehe...
langsung aja adegannya bagaimana.
Kamiluddin Azis
Banyak yg nanya juga apakah setelah kita terkenal sering mejeng di majalah
remaja (kayak Mbak Achi cerpen2nya kan sering tampil di Story misalnya) apakah
kans novel kita diterbitin penerbit itu makin besar? Apa emang pengaruhnya
Mbak?
Andrew Rey Navara Wah
lebih rumit ternyata yah, daripada ngebuat cerpen.
gak bisa dbuat seperti cerita si abiy yah mbak, berarti. ?
gak bisa dbuat seperti cerita si abiy yah mbak, berarti. ?
Marlyn SaimaruChrist BlueAngel
Ngomong2 tadi ada yg sudah nanya mengenai suka duka Kak Achi sampai ke mayor gak? Hehehe. Kalau belum aku titip yah.
Ngomong2 tadi ada yg sudah nanya mengenai suka duka Kak Achi sampai ke mayor gak? Hehehe. Kalau belum aku titip yah.
Nina Rahayu Nadea Malam
semua. Maaf mau tanya mbak: susah buat naskah skenario atu novel mbak??
(Pengalaman mbak)
Achi-tm Penulis Waah ga pengaruh tuh mas Kamiluddin Azis
saya pertama kali nerbitin novel di penerbit mayor, QultumMedia (satu grup
dengan Gagas) waktu itu baru dimuat beberapa kali aja di majalah, mereka juga
belum kenal aku. Tapi aku menelepon dan ajak kenalan. Aku bilang aku penulis
pemula. Rata-rata penerbit itu suka sekali dengan penulis pemula yang semangat
dan punya rasa percaya diri tinggi. Jangan malu untuk menelepon ke kantor
penerbit, tanya-tanya, cari-cari info lalu kirim naskah. Mereka selalu welcome.
Kalau naskah kita bagus dan layak terbit ya pasti diterbitkan Walau saya
beberapa kali nerbitin buku dan dimuat di majalah, beberapa kali juga kok saya
pernah ditolak di penerbi.
Achi-tm Penulis Bisa Andrew Rey Navara tinggal diganti formatnya aja hehehe...
Nina Rahayu Nadea Saya
baca-baca dari status di atas. Awalnya mbak nulis yg kocak2 tapi setelah ayah
meninggal alurnya jd berubah. Yg ingin saya tanyakan: apakah sebaiknya kita
menulis sesuatu berdasarkan keadaan emosi kita?? (Supaya hasilnya bagus) atau
bagaimana??
Andrew Rey Navara lebih ke
zoom out, in, cut.
Continue.
lebih sulit berarti, yah mbak. ke skenario/drama.
Continue.
lebih sulit berarti, yah mbak. ke skenario/drama.
Achi-tm Penulis Halo Marlyn SaimaruChrist BlueAngel alhamdulillah nih, duka nembus
ke penerbit mayor ga terlalu susah. Yang susah itu pengalaman saya nembus ke
MEDIA! WUIIH... percaya ga percaya saya butuh waktu 3 tahun sejak tahun 2002 sd
2005 untuk bisa nembus ke MEDIA NASIONAL. Saya kirim terus, ditolak terus,
kirim, tolak... terus ikut berbagai lomba novel di berbagai penerbit, kalah
kalah dan kalah. Tapi apa saya menyerah? Sempat beberapa kali mau menyerah,
tapi selalu ada teman yang memberikan semangat. Itulah salah satu fungsi
grup-grup seperti ini juga, saling menyemangati. Jadi saya anggap sih kemudahan
saya diterbitkan di penerbit itu adalah bayaran dari Allah atas usaha, tangis
dan kerja keras saya untuk belajar menulis dan nembus ke media.
Achi-tm Penulis Hehehe Andrew Rey Navara iya kalau belum nyemplung dan belajar
langsung memang sulit. Tapi kalau sudah dicoba insya allah mudah
Kamiluddin Azis
oh ke media malah lebih susah ya... hehe.. ada juga yg tanya kedekatan dengan
org dalam (misalnya, misal nih ya, Mbak Achi dg Bunda Reni Teratai) itu ngepek
gak ke penerbitan di majalah tsb,selain karyanya emang bagus (misal kurang2 dikit
mah dikais masukan supaya edit atau gmn gt..)
Achi-tm Penulis Halo Nina Rahayu Nadea awalnya susah, tapi lama-lama gampang. Mungkin
durasinya aja kali ya. Kalau nulis skenario bisa lebih cepat karena ngga perlu
pusing mikirin metafora, tata bahasa dll. Kalau novel agak lama ya karena harus
ada metaforanya, narasi harus indah, deskripsi harus pas dll dll
Rina 'Na' Kwartiana Sayah
blajar banyak dari Achi-tm Penulis
dan Rumah Penanya, apalagi waktu kemaren dia jadi finalis Wirausaha Muda
Mandiri Award 2012
Marlyn SaimaruChrist BlueAngel
Prinsip Kak Achi, "Jangan menyerah sampai tembus". Catat. Hehehe.
Golden time kakak dalam menulis itu kapan? Terus apa Kakak punya jadwal khusus untuk menulis? Misalnya 1 minggu 1 cerpen gitu. Hehehe.
Golden time kakak dalam menulis itu kapan? Terus apa Kakak punya jadwal khusus untuk menulis? Misalnya 1 minggu 1 cerpen gitu. Hehehe.
Achi-tm Penulis Halo Nina Rahayu Nadea percaya atau ngga, sehari setelah alm ayah
saya meninggal saya tetap diminta menulis OKB. Tahu kan? Sitkom Orang Kaya Baru
yang waktu itu ada di Trans7? Harus lucu, harus kocak, mau ngga mau harus jadi.
Dan saya nulisnya sambil nangis-nangis lho. Ceritanya emang tetap lucu tapi
batin saya remuk redam kalau penulis udah profesional, dalam artian banyak
order ya ga bisa ngikutin perasaan n emosi sendiri. Tetap harus profesional
soal saya pindah haluan, ngga pindah sebenarnya, cuma ketika ditinggal ayah
yang kita cintai, ada semacam hentakan besar di dalam diri. Semacam sebuah
kesadaran, bahwa inilah hidup... hidup itu memang harus mengalami kehilangan.
Hidup itu ngga selamanya indah dan saya harus bangkit dari keterpurukan. Karena
saya sangat dekat dengan alm ayah saya, jadi sebuah pukulan telak ketika beliau
meninggal. Mungkin renungan-renungan hidup yang semacam itu yang menuntun saya
membuat novel yang agak serius
Achi-tm Penulis Mas Kamiluddin Azis
wah itu tergantung ya, ada media yang memang butuh cerpen-cerpen dari penulis
yang sudah dikenal dengan tujuan agar menambah nilai jual medianya. Tapi tentu
dilihat dulu hasil karyanya, kalau karyanya jelek ya wassalam juga
Nina Rahayu Nadea Kasih
saran dong mbak: apa yang sebaiknya dilakukan untuk merubah cerpen menjadi
sebuah skenario. Kebetulan saya ada acara untuk merubah cerpen saya sendiri
menjadi skenario drama.
Achi-tm Penulis Marlyn SaimaruChrist BlueAngel percaya ngga, kemampuan menulis
seseorang bisa bertambah seiring dengan seringnya ia menulis. Dulu saya harus
menulis 1 cerpen ditulis selama satu minggu. Semakin sering jadi 1 cerpen hanya
3 hari, lalu semakin sering lagi jadi 1 hari 1 cerpen. Yang penting adalah buat
TARGET, tulis di kertas, tempel di dinding! Minggu ini harus menghasilkan
berapa cerpen? Bulan depan harus bikin apa? Novel? Tulis dan jadi afirmasi
positif buat kepala kita. Golden time saya, duluuuuuuuuu waktu masih gadis itu
adalah tengah malam sampe pagi hehehe... sejak nulis skenario saya harus nulis
dari pagiii sampe malem sampe pagi lagi. Jadi udah ga punya golden time apalagi
sejak punya anak, kapan aja kalo anak lagi tidur, hajaaar bleh! Kalo anak lagi
dpegang orang, hajar jreeng!
Tri C Fakhri mbak Achi-tm ,aku masih newbi dalam menulis cerita.
terkadang kesulitan yang dihadapi yaitu mencari inspirasi. kalaupun dapet,
bingung dalam membuat kalimat pembuka, setelah itu paling parah kalo mau buat
klimaks yang 'wah'. dan kadang kalo udah buntu jadi malas meneruskan.
gimana nih cara ngatasinya?
afwan kalo baru dateng langsung menembaki mbak dengan pistol pertanyaan.
gimana nih cara ngatasinya?
afwan kalo baru dateng langsung menembaki mbak dengan pistol pertanyaan.
Achi-tm Penulis Nina Rahayu Nadea ambil konflik utamanya aja dalam cerpen
kemudian buat sinopsis filmnya. Karena cerpen itu pendek sekali, yang bisa kita
eksplor adalah konflik utamanya.
Achi-tm Penulis Iya Andrew Rey Navara betuuullll sekaleee nulis apa pun itu, kita
adalah sutradaranya, aktornya bahkan saya sering kasih tahu ke anak didik
RUPEN, kalau menulis novel/cerpen jadilah aktor, jadilah tokoh yang kita tulis
supaya soulnya bisa kita terima. Aktor itu kan berperan menjadi orang lain.
Nina Rahayu Nadea Jika
tokoh dalam skenario tersebut tidak cocok berperan. Yang sebaiknya dilakukan;
mencari tokoh lain ataukah merubah dialog?? (Jika misalnya waktu mepet banget)
Achi-tm Penulis Halo Tri C Fakhri kelemahan orang yang baru mau menulis adalah
perasaan takut. Takut tulisannya jelek, takut ngga diterima pembaca, takut ga
selesai. Nah,jadi sebelum menulis, lepaskan dulu rasa takut itu. Pasrah sama
Tuhan, sama kehendak-Nya karena apa pun yang akan kita tulis adalah bagian dari
kehendak-Nya. Tulisan karya kita bukanlah punya kita, itu adalah inspirasi yang
Tuhan titipkan kepada kita. Jadi pertama bebaskan dulu rasa takut itu. Kemudian
menulislah. Kalaupun kalimat pembukanya jelek, kan nanti ada yang namanya self
editing. Jadi setelah diendapkan, kita baca ulang cerita kita. Nant akan ketemu
di mana letak jeleknya. Kemudian perbaiki. Kalau masih susah juga nulis
pembuka, coba aja tulis dari suara-suara seperti "Brak" Bruk, Prang,
Srek-Srek. Atau apalah... bisa juga dimulai dengan dialog. Untuk surprise
ending, resepnya yang penting sembunyikan informasi penting untuk kemudian
disampaikan di klimaks, sehingga ending yang tercipta bisa menghentak pembaca
Andrew Rey Navara wah
berarti kapan2, bisa jadi aktor juga nh d buku yg akan d buatkan
film/sinetron..
xixixix...
xixixix...
Achi-tm Penulis Biasanya kan ada casting dulu, tokohnya cocok atau ngga? Kalau
misalnya si tokoh susah melakukan dialog atau susah melakukan sebuah adegan
biasanya dilakukan penyesuaian di lapangan oleh sutradara
Nina Rahayu Nadea Oh iya
mbak. Dalam menulis cerita. Saya sering bingung dalam menuliskan suara benda.
Misalnya prang (untuk piring pecah) braag (untuk benda berat jatuh).meong
(kucing) Apakah ada buku khusus atau situs atau apalah untuk membuat kesamaan
dalam sebuah cerita, ksususnya untuk suara benda mati atau hidup tadi???
Achi-tm Penulis Sepertinya ada... tapi saya lupa apa namanya waktu itu
pernah dikasih tau sama editor saya soal nama-nama bunyi itu. Di berbagai
negara bunyi pun bisa beda-beda lho hehehe.
Tri C Fakhri makasih mbak Achi-tm
jawabannya, dulu aku hanya menulis puisi, baru-baru ini mencoba untuk menulis
cerita. cerpen buatan pertamaku aku buat dalam waktu 1,57 hari karena mau ikut
lomba dan hari itu juga DL-nya, alhasil nggak jadi ikut karena telat 0,57 hari.
karya kedua yaitu FTS yang juga aku selesaikan dalam waktu 2,3 hari dan tanpa melalui proses endapan. -__- kedua karya tersebut aku awali dengan dialog karena memang takut jika memakai narasi akan jelek. catatan: ceritaku sedikit narasi, kurang mahir dalam menuliskan setting.
puisi-puisi yang sebelumnya aku buat pun tanpa melalui proses endapan. pertanyaannya adalah apakah salah jika menulis tanpa proses endapan? dan bagaimana cara menulis setting yang baik?
karya kedua yaitu FTS yang juga aku selesaikan dalam waktu 2,3 hari dan tanpa melalui proses endapan. -__- kedua karya tersebut aku awali dengan dialog karena memang takut jika memakai narasi akan jelek. catatan: ceritaku sedikit narasi, kurang mahir dalam menuliskan setting.
puisi-puisi yang sebelumnya aku buat pun tanpa melalui proses endapan. pertanyaannya adalah apakah salah jika menulis tanpa proses endapan? dan bagaimana cara menulis setting yang baik?
Kamiluddin Azis
Ok Mbak Achi-tm Penulis
punten pertanyaan terakhir dr Tri dijawab dan setelah itu bisa memberikan tips
menulisnya untuk closing diskusi kita...
Rina 'Na' Kwartiana yg
pasti jangan pernah berhenti buat nulis, nulis dan nulis. jangan kapok kalo
dinilai orang tulisan kita jelek,justru itu semua bisa memacu kita buat nulis
lebih bagus lagi. Pepatah bilang "Ala bisa karena biasa"
Achi-tm Penulis Halo Tri C Fakhri ga ada salahnya sih tidak diendapkan pun, beberapa cerpen dan puisiku juga ada yang udah kelar langsung kirim. Bahkan 2 novel kocakku yang akan terbit maret ini kelar langsung kirim aja hehehe. Itu karena udah yakin aja kalau hasilnya emang bagus n maksimal ya balik lagi karena terbiasa teliti sejak awal. Kemudian cara nulis setting tempat sbnrnya simpel aja : gunakan semua panca indera, dari apa yang dilihat si tokoh, apa yang dibaui si tokoh, apa yang dirasakan kulit (cuacanya bagaimana) Ada apa di kanan kiri si tokoh, barang-barang terletak di mana, apa yang didengar
Achi-tm Penulis Halo Tri C Fakhri ga ada salahnya sih tidak diendapkan pun, beberapa cerpen dan puisiku juga ada yang udah kelar langsung kirim. Bahkan 2 novel kocakku yang akan terbit maret ini kelar langsung kirim aja hehehe. Itu karena udah yakin aja kalau hasilnya emang bagus n maksimal ya balik lagi karena terbiasa teliti sejak awal. Kemudian cara nulis setting tempat sbnrnya simpel aja : gunakan semua panca indera, dari apa yang dilihat si tokoh, apa yang dibaui si tokoh, apa yang dirasakan kulit (cuacanya bagaimana) Ada apa di kanan kiri si tokoh, barang-barang terletak di mana, apa yang didengar
Langga Gustanto saya
selalu kagum kalau melihat rekam jejak Bunda Achi-tm Penulis,
berharap bs mengikuti jejaknya di dunia kepenulisan # plakkk
ngrep.com...hihihihihi
Achi-tm Penulis Aiiih mas Langga Gustanto saya mah belum apa-apa masih harus banyak
belajar juga hehehe... apalagi nulis novel sastra aduuh masih belajar dan masih
jauuh ayo kita semua semangaat dan pantang menyerah!
Tri C Fakhri makasih bunda
Achi-tm jawabannya, yang pasti dans ering aku lakuin
yaitu mencari kritikan dari orang, karena dari situ aku tahu apa yang kurang
dari karyaku.
abis ini latiahan narasi ah.
abis ini latiahan narasi ah.
Tri C Fakhri tapi aku
sendiri kurang PD dengan karyaku,kok bisa tanpa proses endap ya?
Rina 'Na' Kwartiana jujur
nih tulisan aku pernah dikritik abis sama mbak Helvy Tiana Rosa
(sastrawan/Dosen UNJ/kakaknya Asma Nadia), tapi buat aku itu cambuk buat nulis
lebih baik lagi...
Kamiluddin Azis
Menunggu tips dan motivasi mini dari Mbak Achi-tm Penulis
sebagai closing acara,
Langga Gustanto wah yang
selevel kyk bunda Achi aja masih ngaku belum seberapa, apalagi saya yang masih
kacangan gini ya. Saya masih tunggu novel sastranya yang renyah dari Bunda Achi
nih, kalau tulisan gocaknya saya pernah beberapa kali baca, ABG bgt gaya
berceritanya,hihihihihi
Tri C Fakhri keren dong
mbak Rina
dapet kesempatan dikritik bunda helvy tiana. bulek aku ngefans banget ma mereka
berdua.
aku aja kudu maksa dulu baru dapat kritikan dari temen
aku aja kudu maksa dulu baru dapat kritikan dari temen
Kamiluddin Azis
Wah, catat tuh sahabat semua tips dan saran dari Mbak Achi TM….
Ok… karena pengaruh hujan kali ya, jadi peserta diskusi malam ini agak sedikit, maklum biasanya kalo hujan jaringan kan pada lemot, Langga aja baru nongol, sudah bisa ditebak alasan utamanya adalah listrik, hehe. Tapi apapun, tetep asyik karena malam ini kita dapat lagi 1 ilmu baru dari Mbak Achi. Gara2 Andrew nanya soal scenario jadi aja Mbak Achi ngeluarin jurus ratu pemikatnya, hehe…
Tapi memang selain piawai menulis novel dan laris pula, Mbak Achi ini terkenal juga sebegai penulis skenario ftv yang laris manis. Mbak Achi juga membuka kelas menulis untuk semua kalangan. Ada yg offline ada juga yg online. Pokoknya penulis cewek yang ini super multi talenta dah. Buat sahabat yang ingin belajar, menimba ilmu ke beliau silakan inbox aja kali ya, soalnya pin BB-nya mahal, hehe… nanti akan dipandu syarat2nya juga supaya belajarnya lebih focus dan terarah sehingga kita siap menjadi penulis professional.
Satu hal yang menarik ternyata (di mata Mbak Achie), faktanya nembus ke media itu lebih sulit dibanding nimbus mayor. Wah minggu depan kita korek2 ilmu dari para cerpenis dan penulis yang sering muncul di media.
Makasih banyak Mbak Achi sudah berbagi di grup sederhana ini. Semoga karya2 Mbak semakin dikenal luas seantero jagat ini. Semoga Rumah Pena-nya semakin rame, kelasnya juga semakin banyak. Semoga juga ilmu yang Mbak share ke kami di sini bisa diaplikasikan dalam membuat karya yang berkualitas. Terima kasih sudah memberi kami semangat dan spirit baru.
Buat sahabat yg sudah berpartisipasi juga saya ucapkan terima kasih ya. Tapi jgn ke mana2 dulu, habis ini kita masih boleh ngobrol2 kok.
Dadahhh Mbak Achi-tm Penulis kasurnya jangan diabisin yak… wkwkwkw
Ok… karena pengaruh hujan kali ya, jadi peserta diskusi malam ini agak sedikit, maklum biasanya kalo hujan jaringan kan pada lemot, Langga aja baru nongol, sudah bisa ditebak alasan utamanya adalah listrik, hehe. Tapi apapun, tetep asyik karena malam ini kita dapat lagi 1 ilmu baru dari Mbak Achi. Gara2 Andrew nanya soal scenario jadi aja Mbak Achi ngeluarin jurus ratu pemikatnya, hehe…
Tapi memang selain piawai menulis novel dan laris pula, Mbak Achi ini terkenal juga sebegai penulis skenario ftv yang laris manis. Mbak Achi juga membuka kelas menulis untuk semua kalangan. Ada yg offline ada juga yg online. Pokoknya penulis cewek yang ini super multi talenta dah. Buat sahabat yang ingin belajar, menimba ilmu ke beliau silakan inbox aja kali ya, soalnya pin BB-nya mahal, hehe… nanti akan dipandu syarat2nya juga supaya belajarnya lebih focus dan terarah sehingga kita siap menjadi penulis professional.
Satu hal yang menarik ternyata (di mata Mbak Achie), faktanya nembus ke media itu lebih sulit dibanding nimbus mayor. Wah minggu depan kita korek2 ilmu dari para cerpenis dan penulis yang sering muncul di media.
Makasih banyak Mbak Achi sudah berbagi di grup sederhana ini. Semoga karya2 Mbak semakin dikenal luas seantero jagat ini. Semoga Rumah Pena-nya semakin rame, kelasnya juga semakin banyak. Semoga juga ilmu yang Mbak share ke kami di sini bisa diaplikasikan dalam membuat karya yang berkualitas. Terima kasih sudah memberi kami semangat dan spirit baru.
Buat sahabat yg sudah berpartisipasi juga saya ucapkan terima kasih ya. Tapi jgn ke mana2 dulu, habis ini kita masih boleh ngobrol2 kok.
Dadahhh Mbak Achi-tm Penulis kasurnya jangan diabisin yak… wkwkwkw
Achi-tm Penulis Mas Langga Gustanto Hehehe... ya saya ini orangnya ngga cepat
puas, mas. Udah bisa nulis satu genre bawaannya pengen belajar genre lain.
Rasanya semua pengen dikuasai gitu... *ih kemaruk yaa abis saya pikir ilmu
nulis itu luaas banget. Tiap genre aja udah beda jurus pamungkasnya. Cuma kalo
nulis horor cukup deh nulis 4 skenario horor aja, buat yang lainnya nanti mikir
seribu kali. Ya penulis kan bedabeda yaaa
Achi-tm Penulis Mas Kamiluddin Azis
saya ngga menggarisbawahi kalau nembus media itu lebih susah dari nembus
penerbit hehehe... cuma untuk saya pribadi, memang pengalaman nembus media lebih
sulit ke penerbit. Ya hoki-hokianlah ada yang mudah ke media, susah penerbitnya
dll dll
Langga Gustanto II
hihihi..bener bgt...setiap penulis punya karakter dan kelebihan berbeda...
Tri C Fakhri iya,kalo aku
paling ngga bisa buat horror, terbukti dari aku kecil ampe sekarang, kalo
niatnya mau cerita horror yang denger malah ketawa
Achi-tm Penulis Pesan-pesan saya sebelum menutup sharing ini hanyalah :
Jangan pernah menyerah. Jangan cepat puas dengan karya yang kita tulis.
Tulislah selalu hal yang bermanfaat dan tidak melanggar moral serta agama. Yang
paling penting menulislah dengan ditemani segelas besar air putih, jangan
segelas kopi ga sehaaaaat... hehehe... selamat menulis malam ini ^_* saya pamit
ya
Achi-tm Penulis Sebelum tidur, mampir lagi yuk ke blog saya ada tulisan
baru. Tengkyu ya mas Kamiluddin Azis
http://achi-tm.blogspot.com/2013/02/apakah-penulis-wajib-punya-laptop.html
achi-tm.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar