( Eka Maryono )
12
Maret 2013
Siap-siap
Diskusi malam ini jam 20.00 ya....
Selamat malam Mas Eka Maryono, 15 menit lagi lampu akan menyala, hehe.... makasih sudha berkenan menjadi nara sumber dalam diskusi di grup sederhana tapi penuh semangat ini. Kami berharap ada banyak inspirasi dan semangat yang tertular dari pertemuan kita malam ini.
Ayo sahabat .... duduk yang manis....
oya tema diskusi kita malam ini mengenai 'Cerpen, Cerpenis, dan Media'
Selamat memetik ilmu dengan indah...
Selamat malam Mas Eka Maryono, 15 menit lagi lampu akan menyala, hehe.... makasih sudha berkenan menjadi nara sumber dalam diskusi di grup sederhana tapi penuh semangat ini. Kami berharap ada banyak inspirasi dan semangat yang tertular dari pertemuan kita malam ini.
Ayo sahabat .... duduk yang manis....
oya tema diskusi kita malam ini mengenai 'Cerpen, Cerpenis, dan Media'
Selamat memetik ilmu dengan indah...
Selengkapnya
Kamiluddin Azis
Berikut saya cukplik sedikit biodata Mas Eka Maryono
ya : EKA MARYONO, lahir di Jakarta, 2 Maret 1974. Pendidikan terakhirnya
ditempuh di Jurusan Sastra Jepang Universitas Nasional (1991–1997). Kini aktif
sebagai penggiat komunitas Studi Sastra Jakarta. Bukunya yang sudah terbit
yakni Etalase Sunyi: Kumpulan Puisi Kamar,Yayasan Pintar, 2002.
Kamiluddin Azis
Beberapa karya yang pernah saya baca :
Sayap Malaikat – Republika 16 Desember 2012
Nosferatu – Tempo, 14 Oktober 2012
GatutKaca Gugat – Radar Surabaya 18 Maret 2012
Cerpen Batu - Republika, 10 Juli 2011
Dan yang lain masih banyak bertebaran di berbagai media nasional.
Sayap Malaikat – Republika 16 Desember 2012
Nosferatu – Tempo, 14 Oktober 2012
GatutKaca Gugat – Radar Surabaya 18 Maret 2012
Cerpen Batu - Republika, 10 Juli 2011
Dan yang lain masih banyak bertebaran di berbagai media nasional.
Muhammad Yusuf Abdillah
Mas Eka salam kenal. Mau tanya nih.
1). Bagaimana cara agar bisa menulis panjang setidaknya 5-8 halaman? soalnya kalau pingin nulis cerpen, mentoknya paling cuma 3 halaman.
2). Bagaimana cara menyeimbangkan antara dialog dan narasi dalam cerpen?
Itu saja dulu. mungkin nanti nambah.
1). Bagaimana cara agar bisa menulis panjang setidaknya 5-8 halaman? soalnya kalau pingin nulis cerpen, mentoknya paling cuma 3 halaman.
2). Bagaimana cara menyeimbangkan antara dialog dan narasi dalam cerpen?
Itu saja dulu. mungkin nanti nambah.
Hendi Wijaya bgman cra yh
mmbuat cerpen yg bsa menarik olh pmbca dan bgmn cra memasarkan cerpen kita
kemedia?media apa aja ctoh yh?
Eric Keroncong Protol mas Eka Maryono salam : adakah tema khusus yang membuat mas
eka nulis fiksi? misalnya dalam tulisan mas tuh menonjolkan tentang pendidikan
apalah.
Eka Maryono slamat malam semua sobat Inspirasiku. Mohon maaf, telat
beberapa menit
Eka Maryono pertama-tama mohon maaf, kalau nnti ada gangguan teknis
selama diskusi, sebab modem saya lemot. mau ke warnet, kalau malam begini penuh
dengan anak2 main game online. saya coba jawab satu persatu sesuai kemampuan
saya yang sebenarnya juga masih sangat terbatas.
Isti Yubaidah Terkadang ketika saya ingin
membuat sebuah cerita, ide2 cerita lain bermunculan yang membuat saya mencampur
adukkan cerita tsb.
Pertanyaannya gimana cara agar kita mampu terfokus pada sebuah cerita
Pertanyaannya gimana cara agar kita mampu terfokus pada sebuah cerita
Eka Maryono Muhammad Yusuf Abdillah: ada pepatah cina, pohon yg besar
dimulai dari biji yang kecil. pepatah cina lainnya, perjalanan 1 li dimulai
dari selangkah. Kalau mampunya baru tiga halaman, itu aja diperbaiki terus
teknis kepenulisannya. perbaiki mulai dari openingnya, alurnya, terus ampai ke
endingnya
Eka Maryono banyak pengarang yang minta dikritik naskah cerpennya oleh
saya. mereka mengirimkan naskah dengan panjang bisa mencapai 21 halaman, jelas
bukan standar untuk cerpen koran lagi. dan isinya kacau balau. jika saja mereka
mau belajar menulis dari 1 halaman dengan EYD yg terus diperbaiki, kemudian
selangkah demi selangkah belajarmengembangkan alur, tentunya hal seperti itu
gak mungkin terjadi.
Hendi Wijaya bang eka klau
cerpen jdul yh tntang green living bgus ngga bang?
Eka Maryono pernah nonton film kungfu? ternyata metode latihan yg
ditampilkan di film kungfu itu sama dengan metode latihan sehari-hari.
kebetulan waktu kecil saya kegilaan nonton film kungfu dan tentu saja
sehari-harinya berhayal jadi jagoan (meski ternyata gak pernah bisa berantem
beneran). maka saya latihan kungfu aliran shantung, belakangan juga aliran ngo
cho kun. bapak saya yg waktu itu cuma sales lem dan udah keliling seharian
nawarin lem naik motor, sampe pontang panting ngaterin saya latihan naik motor
malam2 dari tanjung priok ke karang anyar di jakarta pusat. selama tiga tahun
latihan pertama, cuma disuruh posisi kuda2 terus mas. tahun ke empat baru
diajarin cara mukul dan nendang. tapi itulah pentingnya dasar. jadi jangan
kecewa kalau cuma bisa menulis 3 halaman, sebab besok bisa jadi 300 halaman.
dan sebaliknya jangan bangga kalau bisa menulis 300 halaman, sebab besok2
mungkin idenya habis hingga nulis 1 halaman pun dia tak sanggup.
Karunia Sylviany Sambas
assalamu'alaikum mas Eka Maryono,
mencoba bergabung dengan sahabat inspirasiku nih,
saya tertarik dengan cerpen yang bergenre fantasi dan science fiction setelah membaca beberapa karya teman2 di sebuah media. namun saya masih kesulitan untuk memulai sebuah konflik yang tepat, malah terkdang saya kurang memahami perbedaan antara kedua gnre tersebut.
saya tertarik dengan cerpen yang bergenre fantasi dan science fiction setelah membaca beberapa karya teman2 di sebuah media. namun saya masih kesulitan untuk memulai sebuah konflik yang tepat, malah terkdang saya kurang memahami perbedaan antara kedua gnre tersebut.
Kamiluddin Azis
Mungkin Mas Eka Maryono
bisa bantu sedikit ulas bagaimana cara yg jitu/mudah untuk mengembangkan alur,
saya yakin penulis pemula seperti halnya saya masih suka blank dan kurang pede
'apa ini alurnya sudah benar, realistis, dll'
Eka Maryono Muhammad Yusuf Abdillah (2): antara dialog dan narasi tidak
perlu diseimbangkan,. yang penting baik dialog maupun narasi ditampilkan sesuai
kebutuhan. kalau memang perlunya banyak narasi, lanjutkan aja. cerpen saya Cap
Go Meh yang dimuat di jurnal nasional (jurnas) 99% terdiri dari narasi dan
hanya 1% dialog solilokui (bicara dengan diri sendiri) tapi alhamdulillah toh
diterima. sebab narasinya memang sesuai kebutuhan. untuk tahu butuh tidaknya
dialog atau narasi, nah ini yg susah untuk diajarkan. feeling harus main, dan
naluri itu hanya bisa muncul kalau sudah banyak berlatih menulis.
Muhammad Yusuf Abdillah
wah keren penjelasannya mas. 3). Sejak kapan mas Eka suka nulis cerpen. 4).
Idenya biasanya dapat darimana? 5). Adakah cerpenis idola mas? kenapa
mengidolakannya?
Eka Maryono Hendi Wijaya: jangan membuat cerpen yang menarik bagi
pembaca sebab kita gak pernah tau selera masing2 pembaca yg mungkin jumlahnya
puluhan, ratusan atau ribuan itu. menulis harus sesuai selera kita sendiri. apa
yang menarik bagi kita, itulah yg kita tulis. kita gak mungkin bisa membuat
cerpoen yg menarik bagi pembaca kalau cerpennya sendiri sudah gagal membuat
kita tertarik.
Kamiluddin Azis
Muhammad Yusuf
Abdillah menggebu sekali, hehe... bagus, kita simak penjelasannya
pelan-pelan ya.... yg lain juga bisa menyimak karena pertanyaannya kemungkinan
mewakili yg lain juga.
Kamiluddin Azis
Buat yg belum baca Cap Go Meh bisa dibaca di blog pribadi Mas Eka Maryono berikut : http://ekamaryono.blogspot.com/2011/05/cap-go-meh.html
ekamaryono.blogspot.com
Acara
ini gratis, kita hanya membayar tiket untuk masuk ke Kraton (Rp 5.000 untuk
wisatawan lokal, Rp 12.500 untuk wisatawan mancanegara)
Tasliyah Noor Ningtiyas Mre
mas bagaimana cara mengatasi kebosanan saat menulis?
Eka Maryono Hendi Wijaya: memang salah satu trik agar cerpen bisa dimuat
di media adalah kita harus tahu dulu selera redaktur media itu. apakah dia
senangnya tema sosial, keluarga, surealis dsbnya. tapi itu belakangan. langkah
awalnya adalah buatlah cerpen yg bisa menarik hati kita sebagai pengarang.
setelah kita sebagai pengarang sudah tertarik dengan cerpen buatan kita itu,
baru kita bisa berharap orang lain ikut suka.
Eka Maryono Eric Keroncong Protokol: setiap cerpen harfus punya tema
yang mau kita angkat. cerpen kakek dan peti mati saya yg dimuat di koran tempo
menyoroti tema keagamaan yang hanya tampil di muka. banyak orang terpaku pada
syariat tapi sampai matinya gak pernah bisa menyentuh hakikat. cerpen nosferatu
saya di koran tempo berlatar penebangan hutan yg mengakibatkan warga sengsara.
mungkin latarnya tersamar hingga gak kelihatan, tapi itulah latarnya.
Kamiluddin Azis
Mas Eka Maryono
secara umum atau kalau mau dikagorikan sebenarnya cerpen2 Mas itu bergenre apa
ya? Apakah Mas Eka menulis sesuai dengan pesanan koran2 besar itu atau mengirim
biasa saja seperti layaknya penulis cerpen lain yg belum ternama?
Eka Maryono Isti Yubaidah: setiap pengarang punya kebiasaan beda2. ada
yang membuat kerangka karangan dulu, ada yang langsung nulis aja, ada yg nulis
isinya dulu baru mencari judul, ada yg mulai dari judul dulu dsbnya. saya
sendiri gak pernah fokus dengan cerita awal yang ada di benak saya. saya selalu
memulai sebuah cerpen dengan sebuah judul. kalau judul udah ketemu, maka
berehari-hari kemudian saya memikirkan apa yang dapat saya tulis dari judul
itu. berbagai kemunkinan cerita saya pikirkan dan gak ada satu pun yang saya
catat di buku harian misalnya sebagaimana yg diajarkan banyak pengharang
terkenal di buku cara menulis cerpen. kalau sebuah cerita sudah saya pilih,
maka saya mulai menulis paragraf pertamanya tentu saja. dan kemudian semuanya
mengalir saja. apa yg saya rencanakan di awal pun bisa berubah pada akhirnya
tergantung ide yg muncul belakangan. misalnya awalnya saya mau tokoh A itu
mati, akhirnya bisa saja berubah si A gak mati tapi gila.
Kamiluddin Azis
Ternyata cara saya menulis dengan menentukan judul terlebih dahulu itu tidak
keliru, hehe buktinya Mas Eka Maryono
pun demikian.
Karunia Sylviany Sambas
saya juga demikian mas Eka Maryono,
mas Kamiluddin Azis,
Kamiluddin Azis
Kalau tanpa outline/kerangka, tadi jg ada yg nanya, ada kemungkinan stug di
tengah jalan, itu gimana Mas cara menghadapinya, apa tetap cerita akan dibawa
kemanapun sekehendak hati saat menyelesaikannya? Tasliyah Noor
Ningtiyas Mre kalo gak salah yg tanya
Eka Maryono Isti Yubaidah: jadi jangan fokus pada cerita, sebab nati
malah tidak akan fokus pada cerita yang sedang dibuat. mengalir saja. ada
sebuah cerita dimana seorang bhiksu budha aliran zen bernama Hui Neng sedang
belajar menjadi bhiksu (mohon maaf buat yg rada2 fanatik agama, kebetulan saya
netral2 aja, jadi dengan enteng saya bisa bisa mengambil semua hal yang baik
dari semua ajaran agama. yg gak setuju dengan saya, mohon maaf ya). gurunya hui
neng bertanya pada calon bhiksu lain: "Bagaimana agar pikiran tidak
kotor?" calon bhiksu itu men jawab, "Pikiran seperti cermin, saya
harus membersihkannya setiap hari supaya tidak ada debu yang melekat".
giliran Hui Neng ditanya dengan pertanyaan yang sama. Jawab Hui Neng:
"Dalam pikiran saya tidak ada cermin, bahkan sebenarnya tidak ada pikiran,
jadi bagaimana debu bisa melekat?" tentunya jangan ditafsirkan sama dengan
orang gila karena tidak punya pikiran, tapi intinya adalah kekosongan
(kasunyataan). jangan bebani pikiran kita dengan segala macam keharusan. di
saat menulis, kosongkan pikiran dari segala macam ketententuan teknis. menulis
saja, mengalir saja., jika mentok, habis ide, maka berhentilah seperti kayu
yang tersangkut di aliran sungai. setelah ketemu jalannya, mulailah menulis
lagi.
Eka Maryono Hendi Wijaya: judul apapun, cerita apapun punya harapan
untuk bagus, termasuk yg berlatar soal green living itu. yg terpenting adalah
kita sendiri sebagaoi pengarangnya dijadikan ukuran lebih dulu. apakah judul
dan isinya sudah memikat kita sebagai pengarang? kalau belum memikat maka
perbaiki terus,. kalau kita sudah terpikat dengan cerpen yg kita buat, maka ada
harapan orang lain juga bisa terpikat
Petra Shandi Mas, sebuah
cerpen yang baik dan layak terbit di media itu kayak gimana sih?
Hendi Wijaya bang Eka Maryono klau sya keplih dlam ajang Hilo Green
Ambasador 2013 sya akn buat cerpen tntang prjlanan hdup sya dlm mndpatkan gelar
duta lingkungan hdup ,dkung sya yh bang?mksh
Isti Yubaidah Oya mas.. Terkadang saat
sebuah judul telah tertulis, hal pertama yang di lakukan adalah membuat kalimat
pembuka yang menarik. Namun saya sering kesulitan dalam membuat awal cerita..
Apakah ada cara tertentu yang lebih mudah untuk membuat awal sebuah cerita
Eka Maryono Karunia Sylviany Sambas: sebenarnya semua cerpen adalah
fantasi tentu saja, meski cerpen itu berangkat dari kisah nyata sekalipun.
namun dalam cerpen remaja, genre fantasi itu mirip cerita dongeng, sementrara
science fiiction sesuai namanya harus ada soal sainsnya., misalnya novel jurai
karya guntur alam itu, menurut saya, bisa saja dimasukkan ke dalam genre
science fiction sebab tokoh utamanya mengalami lompatan kuantum (quantum leap)
dimana roh tokohnya bertukar raga dengan tokoh lain. namun ada juga orang yg
mensyaratkan soal sainsnya harus lebih ditonjolkan, baru bisa disebut sebagai
science fiction.
Eka Maryono Pernah nonton film atau baca novel around the world in
eighty days? nah itu bisa dimasukkan dalam cerita science fiction. film the
matrix juga bisa.
Kamiluddin Azis
Jadi inget novelet 'Titisan' saya. Kapan2 kalo ada waktu Mas Eka Maryono atau Mas Guntur Alam
saya sodorin baca ya, hehe .. itu ada juga lompatan dimensinya. Lanjut,
menyimak dan menunggu jawaban atas pertanyaan2 lainnya
Ririen Narsisabiz Pashaholic
nanya apa ya? semua tentang cerpen dah ditanya ma teman2.
mau nanya kirim ke joe fiksi pemberitahuan dimuat berapa bulan ya?
mau nanya kirim ke joe fiksi pemberitahuan dimuat berapa bulan ya?
Eka Maryono Kamiluddin Azis: alur dibangun dari narasi dan dialog yang ada
di setiap paragraf, maka perhatikan narasi dan dialog yang membangun paragraf2
tadi, apa ceritanya nyambung? kalau nyambung berarti alurnya nyambung. kedua, kapan
alur itu akan disusupi oleh konflik? misalnya tokoh A tiba-tiba tersinggung
dengan ucapan tokoh B, dan dia mulai ngomong dengan ketus, nah itu pun sudah
masuk ke konflik. cara termudah belajar membangun alur adalah dengan banyak
membaca karya pengarang lain., lihatlah bagaimana cara dia membuka kalimat di
openingnya, bagaimana dia memanjangkan kalimatnya, di bagian mana dia
menyusupkan konfliknya, di bagian mana dia menaikkan konfliknya ke level yang
lebih tinggi dan akhirnya bagaimana pengarang itu menutup ceritanya? semua yang
kita baca nantinya coba dipraktekkan untuk ditiru saat kita menulis cerpen.
semua belajar memang awalnya meniru. menulis juga pasti meniru. kalau sudah
bisa, akan muncul gaya sendiri. tapi awalnya pasti meniru.
Karunia Sylviany Sambas
ttg quantum leap, sudah pernah baca salah satu cerpen. kalo novel yang mas
sebutkan tadi belum. tapi Insya Allah saya coba baca. terima kasih, mas
Kamiluddin Azis
Hehe, Ririen Narsisabiz
Pashaholic udah curi start nanya soal Joefiksi. Sehubungan dg
Joefiksi, semua org tahu Mas Eka ini PimRed-nya Joefiksi. Kalau boleh tahu visi
misi majalah baru ini apa ya Mas?
Eka Maryono Tasliyah Noor Ningtiyas Mre: untuk mengatasi kebosanan resepnya
cuma satu: ya jangan menulis dulu, membaca saja. kalau membaca pun bosan, maka
jangan membaca, ya nonton tv saja. kalau masih bosan jjga, mungkin perlu
rekreasi sama keluarga. di dunia ini bohong kalau ada orang g mengaku mampu
menulis (mengarang ce rpen atau novel atau puisi dll) setiap hari. kalau pun
tiap hari dia menulis, mungkin hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja,
setelah itu pasti ada jeda istirahat.
Efih Sudini Afrilya Mas,
bgaimana kiat untuk bs konsisten menulis di tengah sibuknya kerja?
Eka Maryono Muhammad Yusuf Abdillah: saya nulis cerpen baru bulan desember
2010, cerpen pertama saya judulnya rumah terakhir, dimuat di koran seputar
indonesia (sindo) 2 januari 2011. belasan tahun lalu saya nulisnya puisi,
kemudian berhenti bertahun-tahun karena bekerja sebagai wartawan dan akhirnya
redaktur. baru akhir 2010 itu tiba2 muncul keinginan buat nulis cerpen. saya
dapat ide dari berita yang saya tonton di TV, kadang dari baca koran atau
internet. kadang2 ya menghayal sendiri. saya senengnya sama cerpenis2 rusia
abad 19 seperti chekov, tolstoy, pushkin dsbnya. cerita mereka ringan, ditulis
dengan gaya bahasa sehari-hari, tapi langsung menohok ke permasalahan sosial
yang ada. kebetulan saya kurang senang dengan cerpen2 yang kurang menyentuh
masalah sosial. bag saya cerpen harus seperti berita, punya fungsi sebagai
kontrol sosial. meski pada aklhirnya penguasa tidak akan peduli, ya itu lain
persoalan, yg penting kita sudah menyuarakan. tugas wartawan dan cerpenis itu
sama: menyuarakan. soal ada gak yg mau dengar, itu urusan belakangan
Eka Maryono Kamiluddin Azis: saya juga kurang tau genrenya apa. tapi
beberapa adalah cerpen realis, sementara lainnya surealis
Eka Maryono Tasliyah Noor Ningtiyas Mre: kalau mandeg di tengah jalan ya
berhenti menulis. jangan dipaksa,.
Ririen Narsisabiz Pashaholic
majalah joe fiksi sebesarnya harga berapa sih? di martapura aku nyari tempat
jual majalah gak ada gak ada
Rinta Wulandari Mas Eka
Maryono bagaimana cara menghadapi blocking saat menulis?alias mandeg dalam
ide?terimakasih jawabannya
Guntur Alam RALAT...: Mas Eka Maryono. Novel JURAI true story, novel inspiratif.
Yang science fiction itu novel remaja SOLELY YOU yang akan diterbitkan Elex
Media Komputindo (grup Gramedia juga) tanggal 18 Maret 2013. JURAI diterbitkan
Gramedia Pustaka Utama 7 Maret 2013. Demikian. Terima kasih, Kang Kamiluddin Azis.
Kamiluddin Azis
baca 'meniru' dalam hal ini mungkin ATM ya Mas, Amati (belajar seperti yg
dijelaskan Mas Eka Maryono
tadi), Tiru (meniru polanya, bagaiamana opening, menyusupkan konflik dan
mengeksekusi masalah) dan Modifikasi (Keluarkan/menerapkan gaya sendiri, tentu
saja dg tema, konflik dll yg orisinal) bukan begitu Mas?
Kamiluddin Azis
Rinta Wulandari
silakan baca diskusi kita dari awal ya, pertanyaannya sudah terwakilkan dan
sudah terjawab.
Eka Maryono harga joe
fiksi Rp. 10 ribu, di martapura saya kurang tau beredar atau tidak. yang paling
tau bagian sirkulasi. visi misi majalah joe fiksi sekedar menggairahkan
semangat kepenulisan aja, gak niat buat jadi majalah besar, meski kalau
akhirnya kapan2 bisa besar ya syukur deh, rezeki berarti, makanya kuota d
setiap penerbitan selalu diusahakan ada jatah tempat buat para penulis pemula.
pemula di sini diartikan sebagai yg belum terlalalu dikenal namanya (mungkin
belum beruntung aja), sebab kalau dari segi isi, yg para pemula juga gak kalah
bagus kok dibanding yang udah dikenal
Kamiluddin Azis
Tuh sahabat, jangan sungkan kirim karya kalian ke majalah JOefiksi, selain buat
belajar dan mengasah kemampuan menulis kalian, juga bisa dapet honor loh!
Kamiluddin Azis
Mas Eka menurut Mas Eka, apakah menjadi cerpenis ini hanya merupakan hobi saja
atau bisa juga dijadikan sebagai profesi?
Kamiluddin Azis
Mas ada rencana ke depan untuk menulis Novel atau membuat buku kumpulan cerpen?
Eka Maryono saya gak tau kalau teman2 yg lain, tapi kalau saya menulis
itu buat ngilangin stres aja hehe. jangan jadi profesilah, sebab di tahun 2013
ini harga tempe aja udah mahal. gak bakal bisa cukup makan dari hasil menulis.
jadi menulis itu buat senang2 aja, syukur2 bsa terkenal, syukur2 lagi kalau
akhirya bisa bikin novel, jadi best seller, difilmkan, dapat royalti, nah
syukur deh bisa kaya. tapi ya syukur2 aja, kalau akhirnya nulis cma sekedar
buat hobi juga gak apa2, masih bersyukur kan punya hobi.
Eka Maryono belum ada rencana bikin kumcer atau novel, saya hampir gak
punya cita2. suka mendadak-mendadak aja,. seperti kemari tiba2 terpikir bikin
maalah cerpen yg sederhana aja bentuknya, maka lahirlah joe fiksi (nama aslinya
majalah Cerpen, tapi begitu mau naik cetak ada investor, mnta dirubah namanya
jadi joe fiksi, ya saya manut aja. sebab saya gak mau pusing,. hidup ini kan
99% isinya persoalan, kalau dibikin tambah pusing dengan cita-cita malah jadi
tambah mumet., maka santai dan mengalir aja kalau saya sedari dulu.
Eka Maryono Efih Sudini Afrilya: ada dua cara: pertama, curi waktu saat
bekerja. pura2 kerja padahal lagi ngarang cerpen atau novel. kedua, ya pas
malam hari sepulang kerja. tapi capeknya naudzubillah dan kadang malah jadi
bengong gak bisa nulis apa2 krn udah terlalu capek. pasti gitu kan?
Kamiluddin Azis
hehe suka dengan komentar terakhir Mas Eka Maryono
soal 99% persoalan menguasai hidup kita. Tapi terus terang saya dan juga
mungkin teman2 suka ngiler begitu melihat mereka yang berhasil dari 'menulis'
bisa terkenal, dan tentu saja tajir. Iya betul banget Mas, kalau malam, niatnya
buat nulis karena cuma punya wkatu malam, jatuhnya ketiduran di depan komputer
dan besoknya pegel2, sakit pinggang, haha pengalaman pribadi.
Kamiluddin Azis
Ok Mas Eka Maryono, sudah
hampir jam 10 nih, kira2 apa lagi nih Mas yg bisa di-share ke sahabat2 di grup
ini. Mohon motivasi dan bimbingannya. Itu saya salut, belasan tahun vakum
menulis, sekalinya menulis cerpen selang sebulan dimuat di koran nasional. apa
ya istilahnya, itu sudah bakat alami kali ya Mas
Kamiluddin Azis
Tipsnya mungkin bisa juga ditambahkan bagaimana cara kirim ke koran nasional
(Kompas, Republika, Tempo, dll) itu gimana caranya, cerpen apa yg mereka cari
dan secara tekhnis mesti kirim ke mana dan seberapa CWS/halaman (soalnya masih
banyak yg ingin tahu pasti dari nara sumber yg sudah sering tampil di media)
Eka Maryono mohon maaf sebelumnya kalau2 ada pertanyaan rekan2 yg belum
sempat sy jawab. sebab mungkin pertanyaannya gak kebaca di layar komputer saya,
seperti sy bilang tad modem saya lemot sekali. apa ya? saya gak punya tips
apa2. kalau saya menulis cerpen memang gak terlalu sulit sebab saya punya
background sbg wartawan dan editor. di pekerjaan itulah saya melatih diri
menulis., jadi ketika menulis cerpen, udah gak terlalu susah. tapi mungkin
rekan2 lain gak bisa semudah itu.
Eka Maryono jadi solusi tercepatnya (orang lain juga udah sering ngomong
seperti ini) ya banyak membaca aja. tapi jangan sekedar baca, melainka
perhatkan bagaimana pengarang itu membka ceirta, menata alurnya lalu menutup
endingnya
Eka Maryono setelah banyak membaca ya banyak latihan menulis. tapi
jangan jadi bebas. gak perlu harus ada target. kalau cma jadi 1 paragraf sehari
ya gak apa2 asal yakin kalimatnya sudah benar,. daripada nulis berlembar-lembar
tapi kacau balau., orang lain bingung bacanya, kita sendiri juga jadi ikut
bingung, padahal kita yg ngarang. kan jadi aneh
Eka Maryono kalau soal teknis pengiriman sebenarnya bisa dilihat
diblognya kak setta di http:www.lakonhidup.wordpress.com. klik menu bagian redaksi (kalau
gak salah ingat), nbanti di sana ada alamat2 pengiriman (email) dsbnya
lakonhidup.wordpress.com
Kompas-Republika-Jawa Pos-Suara Merdeka-Kortem-MI
Kamiluddin Azis
Siap Mas Eka Maryono,
terima kasih sudah berkenan berbagi ilmu, tips menulis dan yang penting juga
semangat berkarya. Saya yakin obrolan kita malam ini akan melahirkan inspirasi
dan semangat baru buat sahabat yang mengikuti maupun yang setelah ini membaca
dan membahasnya lebih lanjut. Terima kasih sekali lagi Mas Eka, sukses untuk
karya-karya selanjutnya, dan sukses juga buat JOefiksi-nya, semoga gak hanya
proyek coba-coba, tetapi jadi majalah cerpen yang lebih besar: ukurannya,
kontent-nya, dan tentu saja oplah-nya, .... terima kasih ya Mas... salam
inspirasiku
Eka Maryono sama2, terima kasih juga udah dikasih kepercayaan di sini.,
buat rekan2 kalau ada jawaban saya yg dirasa kurang mutunya, maaf sekali lagi,
semata-mata krn saya jugha masih minim ilmu, terima kasih. wassalamu'alaikum wr
wb.
Kamiluddin Azis
Wlkm salam ....
Kamiluddin Azis
terima kasih untuk sahabat semua yg sudah berpartisipasi malam ini. Ikuti
diskusi mingguan selanjutnya demi menambah wawasan dan ilmu menulis buat
peningkatan kualitas karya kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar