Hasil Event Flash Fiction Mingguan ...

Rembulan Singgah Sesaat

Penulis: Kamiluddin Azis, Wirasatriaji, Iruka Danishwara, Gagak Sandoro, Petra Shandi, Poery Permata, dkk, Kategori: Kumpulan Cerpen


ISBN: 978-602-225-526-0
Terbit: Oktober 2012
Halaman : 218, BW : 219, Warna : 0

Harga: Rp. 45.000,00

Deskripsi:
Rembulan Singgah Sesaat, menepis keraguan yang selama ini bergelayut di hati Suhadi. Laki-laki itu dengan setia menanti mantan istrinya yang pergi bekerja menjadi TKW di luar negeri. Setelah menceraikannya, tepat pada hari keberangkatannya, Suhadi berharap bisa kembali rujuk saat Warsih, mantan istrinya pulang dua tahun kemudian.

Setiap malam dipandangnya langit pekat. Berharap rembulan akan singgah di atas Kampung Sukadamai. Singgah di hatinya yang diliputi rasa rindu tiada tara. Ia sangat berharap Warsih akan kembali ke pangkuannya sebagaimana rembulan selalu setia bertengger di cakrawala malam. Sekelam apapun. Tetapi, akankah nasib berpihak kepadanya. Akankah perempuan berwajah rembulan itu kembali singgah di hati Suhadi untuk selamanya? Ataukah Tuhan memiliki rencana lain, yang sama sekali tak pernah diduganya? Sebuah novelet indah karya Kamiluddin Azis, yang akan mempermainkan perasaan Anda saat dan setelah membacanya.

Dalam buku ini juga terdapat serangkaian kisah singkat dan puisi-puisi indah yang disajikan dengan begitu memesona. Kisah penuh makna yang digali dengan sepenuh hati ini dirangkai oleh penulis-penulis yang tergabung dalam grup Pustaka Inspirasi-ku, yakni : Kamiluddin Azis ~ Wirasatriaji ~ Iruka Danishwara W ~ Gagak Sandoro ~ Petra Shandi ~ Poery Permata ~ Roma DP ~ Annisa Ramadona ~ Nimas Kinanthi ~ Vinny Erika Putri ~ Fitria Handayani Meilana Sari ~ Remunggai M ~ Asep Fauzi Sastra ~ Ali Bachtiar ~ Emma Marlinah ~ Harry Gunawan ~ Muhammad Dede Firman ~ Ken A. Rion ~ Fanny YS ~ Prast Respati Zenar ~ Arini Riesha Septiana ~ Eleazar Latif ~ Aliyah Maulidah ~ Atika Nur Sabrina ~ Vysel Arina ~ Elsa Aprilia ~ Junita Susanti ~ Ayesha Syarif ~ Marlyn Christ ~ Rivyana Intan Prabawati ~ Septiani Ananda Putri ~ Aldy Istanzia Wiguna
 
bisa dipesan di Rumah Buku Pustaka Ilmu
atau www.leutikaprio.com
atau melalui sms 083829021076

Materi Penuliisan Nonfiksi ~3~

Materi Penuliisan Nonfiksi 3

 
 
Hai...hai sahabat... Seperti sudah pernah diulas sedikit oleh Admin Kang Aming... bahwa grup kita punya proyek penulisan nonfiksi. Maka, terus pantau materi penulisan nonfiksi di grup ini. Bisa saja, kami akan menawarkan kuis penulisan dadakan dalam rangka melatih kepekaan menulis nonfiksi.

Masih tentang jenis-jenisintro dalam karya nonfiksi:
4. Teras Deskripsi (The Descriptive Lead)
Teras ini berusaha untuk menyajikan pelukisan suatu subjek atau objek pada alinea-alinea permulaan. Feature atau esai tentang profil tokoh, seringkali memanfaatkan gaya deskripsi pada teras, bahkan juga pada bagian lain. Gaya ini dimaksudkan untuk dapat melihat, mendengar, membaui, atau merasakan objek penulisan tulisan itu. perhatikan contoh teras deskripsi pada feature profil tokoh berikut:
Pagi itu, Yenny Rachman hanya memakai celana pendek dan kaos kuning bergambar bunga. Wajahnya tanpa polesan apa-apa.
Sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan Suara Karya, sebentar-sebentar dia menyedot rokok Dunhill-nya. Belum habis diisap, api masih sekitar tiga sentimeter dari batas filternya, ia sudah menyambung dengan batang rokok baru. tiba-tiba telepon berdering, “Sebentar ya,” pinta Yenny, yang segera bangkit untuk menjawab telepon. Terdengar suara Yenny agak diperkeras. “OK, sore saja. Saya beri kabar kepastiannya.”
Rupanya ada tawaran main film lagi. “Tapi, saya ingin baca dulu skenarionya,” lanjut Yenny.
Dengan gaya deskripsi seperti di atas, pembaca dengan cepat menemukan tokoh yang diprofilkan itu seorang bintang film yang lagi laris dan doyan rokok. Pembaca seolah diajak hadir di ruang tamu rumah Yenny Rachman saat mengikuti wawancara itu.
Perlu dicatat, pemaparan deskripsi perlu sekali untuk melukiskan sifat dari tokoh atau objek tulisan. Jangan  berani menulis seorang tokoh tertentu yang sibuk tanpa deskripsi tentang kesibukannya. Jangan pula mengobral Laut Raja Ampat atau Pantai Kuta itu indah, tanpa deskripsi tentang keindahan alam tersebut. Jadi, deskripsi itu selain dapat membuat teras atau intro menjadi memikat, juga dapat dipakai pada bagian-bagian lain dalam tulisan.
  5. Teras Pengusik (The Teaser Lead)
Teras sebuah tulisan Opini Nonfiksi dapat dibuat lebih menarik dengan gaya yang berbeda. Cara ini adalah dengan menggelitik atau mengusik pembaca pada kalimat-kalimat permulaan. Misalnya saja, saat mengisahkan sebuah robot baru dengan kemampuan istimewa (sebagai pelayan restoran), bisa dimulai dengan:
Tangan enam. Kakinya tiga. Mampu berbicara dalam bahasa Jepang, Arab, Spanyol, Rusia, dan Inggris. Dia kini mulai menggantikan peran gadis-gadis pelayan di restoran-restoran di Jepang. Dialah, Cybro-X, sebuah robot berbentuk manusia dengan teknologi tercanggih saat ini.
  6. Teras Jenaka/aneh (The Freak Lead)
Selain teras pengusik, pembaca juga bisa digelitik langsung dengan kalimat-kalimat permulaan yang jenaka atau aneh. Contoh:
Kucing garongku sayang...
Orang menyebrang, mampuslah kau!
Setelah dibuka dengan kalimat aneh, kemudian ditambahkan dengan alinea lanjutan... misalnya:
 Di rumah, kucing yang suka nyolong ikan sering kena ketok gagang sapu. Tetapi, di jalan raya, bila sedang kritis, seorang pengemudi harus memilih mana yang harus diselamatkan: kucing atau manusia. Kucing selamat, manusianya tergeletak di jalan.
 Alinea lanjutan di atas hanya sekadar contoh dari sebuah tulisan tentang kebiasaan para pengemudi yang meghindari kucing di jalan raya, mengubur bangkai kucing yang kebetulan ditemukan, menyembunyikan klakson di dekat tempat angker, dan seterusnya.
Maka, teras seperti ini sesuai dengan tema yang mengajak pembaca untuk menertawakan kekonyolan diri sendiri dan sekitarnya.

([masih] bersambung)


Baca juga :
Materi 1
Materi 2

Materi Penulisan Nonfiksi ~2~

Materi Penulisan Nonfiksi 2

 
Masih mengenai penulisan Opini Nonfiksi, baik berbentuk Artikel, feature, maupun esai. Selanjutnya, penyusun mencoba menghadirkan kembali materi tentang lead atau teras tulisan awal. Seperti halnya yang telah diungkapkan pada edisi sebelumnya, lead/teras merupakan kunci keberhasilan karya opini nonfiksi secara keseluruhan.

  3. Teras Narasi
Teras dengan gaya ini, sering sangat berhasil memikat pembaca. Seperti halnya dalam penulisan Opini Fiksi, macam Cerita Pendek dan novel, teras ini “menyeret” pembaca untuk mengikuti sebuah alur penulisan. Dalam, Opini Nonfiksi, cara ini paling ampuh dipakai dalam intro feature atau Esai bergaya sastra.
Contoh:
Gejala aneh muncul di Teluk Minamata, jepang, awal tahun 1950-an. Banyak jenis ikan yang dikenal lincah berenang, mendadak tampak loyo, tidak gesit, bahkan mudah ditangkap dengan tangan. Sejumlah besar ikan tersebut, lalu mati mengambang. Bukan hanya itu; para kerang yang biasanya berkembang subur, sekonyong-konyong merana. Hampir semuanya mati membusuk, bahkan sebelum dipanen para nelayan.
Di kampung para nelayan, kejadian serupa berlaku pada kucing-kucing peliharaan, yang tiap hari menyantap ikan dari majikan mereka. Binatang peliharaan ini seperti mabuk, bergerak tak tentu arah, mencebur ke laut, dan mati. Akhirnya, kucing hampir tidak kelihatan lagi di perkampungan nelayan di Teluk Minamata.
Sementara itu, pada manusianya pun, tampak gejala penyakit baru. Para nelayan dan keluarga mereka yang mengonsumsi ikan hasil tangkapan, banyak yang mengeluh sakit kepala. Kulit mereka tiba-tiba meradang, begitupun jari-jari di kaki dan tangan mereka. Ada pula, mereka yang seperti kehilangan keseimbangan. Mereka bergerak dan berbicara serupa orang yang mabuk. Mula-mula, kejadian ini dikira gejala sipilis. Sama halnya dengan mereka yang kehilangan keseimbangan, mereka dikira terlalu banyak minum alkohol.
Penyakit apa gerangan? Dr. Hajime Hosokawa meneliti ihwal penyakit aneh, yang menyerang ikan, kerang, kucing, bahkan sampai penduduk Minamata ini. akhirnya, dia menemukan diagnosa yang mengejutkan: ikan, kerang, kucing, dan penduduk Minamata ternyata keracunan logam berat air raksa (metil merkuri), yang dibuang sebuah perusahaan di tepi pantai Minamata.
Itulah sebab air laut tercemar. Sehingga, akibat dari air yang tercemar merkuri ini telah otomatis meracuni ikan, udang, dan kerang. Akhirnya, manusia dan kucing yang mengonsumsi makanan dari laut itu pun ikut keracunan. Begitulah kisah awal bencana di teluk Minamata, yang telah meminta banyak korban penduduk Minamata dan sekitarnya.

Dari beberapa alinea intro di atas, bisa dipastikan pembaca sudah berhasil dipikat untuk membaca alinea demi alinea. Selanjutnya, tulisan bisa diarahkan menjadi lebih serius karena mulai mempersoalkan masalah limbah pabrik yang dibuang ke laut. Misalnya, hasil penelitian tentang kadar percemaran logam berat di suatu daerah tepi laut.
Teras atau intro gaya narasi semacam ini, sering dipakai untuk penulisan feature tentang perjalanan (pariwisata) atau petualangan. Akan tetapi, untuk penulisan tentang masalah-masalah lain pun bisa dipakai. Bahkan, bisa jadi lebih memikat, apabila si penulis memang kaya imajinasi dalam merangkum bahanbahan atau data yang diperolehnya.

(bersambung - disarikan dari Menjadi Jurnalis Masa Depan karya Imam S, dengan perubahan seperlunya)

Baca juga :

Materi 1

Materi Penulisan Nonfiksi ~1~

Materi Penulisan Nonfiksi

 
Hai, sahabat ispirasi-ku semua. Pada kesempatan kali ini, penyusun materi coba mengetengahkan uraian mengenai penulisan nonfiksi. Adapun karya nonfiksi di sini dibatasi pada penulisan Artikel, Feature, dan Esai saja. Semoga bermanfaat!

Banyak Karya nonfiksi dinilai menarik, karena keberhasilan si penulis membuat lead atau teras yang memikat. Taruhlah, artikel atau feature (artikel sastrawi). Karya tulis ini sering kita jumpai di surat kabar dan majalah. Lead atau teras sendiri merupakan bagian yang mencerminkan isi tulisan secara keseluruhan dan menjadi unsur terpenting dalam artikel atau feature. Lead atau teras diletakan di paragraf pertama awal tulisan.
Tidak ada teori baku, yang menjamin penulis artikel atau feature, dapat menghasilkan tulisan memikat dari teras hingga kalimat penutup. Memang ada sebuah nasehat dari profesor jurnalistik bahwa agar tulisan itu menarik “harus selalu membuat pembaca bertanya-tanya setiap sembilan atau sepuluh kalimat.” Misalnya, usahakan agar pembaca setelah dipikat oleh teras, memasuki alinea berikutnya, bakal bertanya “Kemudian apa lagi?” kemudian setelah membaca sembilan atau sepuluh kalimat muncul lagi keingintahuan lebih lanjut “Lantas...?”, dan setelah itu pada kalimat-kalimat selanjutnya masih saja dia bertanya-tanya “Setelah itu...?” atau malah tersentak, “Lho kok begitu...?” kemudian dan seterusnya.
Tetapi dalam praktiknya, tidak mudah menyajikan tulisan nonfiksi (artikel atau feature) yang menggelitik setiap sembilan atau sepuluh kalimat. Akan tetapi, jika saja kita dapat bernalar seperti ini “ jika teras atau lead tulisan kita tidak menarik, bisa dipastikan penjelasan selanjutnya akan tidak menarik atau bahkan semrawut.

Bentuk-bentuk Teras

1. Teras Ikhtisar (The Summary Lead)
Teras ikhtisar dipakai jika bahan tulisan itu sendiri dipastikan menarik. Pembaca tidak perlu dipikat pada teras atau lead dengan kalimat-kalimat yang menggoda. Artikel atau feature yang baik umumnya seperti lead pada laporan “Berita”, yaitu mengandung unsur 5W + 1H. Apalagi dengan judul hyang memikat. Maka, dengan menggunakan teras yang menggoda atau menggelitk keingintahuan pun malah bisa lebih baik lagi. Artikel atau Feature tentang “Resep Panjang Umur”, misalnya, pasti menarik. Takut mati (jadi ingin lebih panjang umur) sudah naluri manusia. Karena itu, dimulai dengan teras apapun pasti banyak dibaca.
Untuk judul feature “Resep Panjang Umur”, Anda bisa memulainya dengan teras:
Umur di tangan Tuhan, tetapi rupanya dengan lingkungan hidup bersih dan kebiasaan makan dan minum yang sehat, serta teratur, manusia dapat mencapai usia lebih panjang. Itulah sebabnya penduduk di beberapa bagian dunia, seperti di Hunza, Pakistan, atau di daerah Soviet, Azarbaijan, dapat mencapai usia rata-rata mendekati 100 tahun. Padahal, di Amerika Serikat yang lebih makmur, usia rata-rata hanya 71 tahun. Bahkan, di Indonesia rata-rata Cuma 56 tahun.
Atau Anda bisa saja memulainya dengan lebih menarik lagi, seperti:
Alam menghadiahi manusia usia 115 tahun. Demikian menurut penelitian terbaru garantologi; cabang ilmu kedokteran yang mempelajari proses menuanya manusia. Akan tetapi, mengapa jarang sekali manusia bisa mencapai usia setinggi itu, yang sebetulnya merupakan haknya? Makan dan minum yang keliru, lingkungan yang tidak sehat, dan kegiatan sehari-hari yang tidak proporsional, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan manusia mati sebelum mencapai usia hadiah dari alam tersebut.

2. Teras kutipan (The quotation lead)
Teras sebuah artikel/feature/esai dapat menjadi sangat menarik karena menggunakan kutipan pernyataan yang bombastis, mengejutkan, memberi harapan, atau sebaliknya; mengundang tawa. Penulis yang memakai teras kutipan harus jeli memilih kutipan apa/mana yang keluar dari mulut seorang tokoh. Sehingga, dapat tepat diangkat menjadi teras karyanya. Pemilihan quotes yang tepat dan tipografi yang menarik, juga membuat tulisan itu sendiri menjadi benar-benar eye-catcher. Misalnya tipografi centered berikut:
Secara alamiah, setiap anak bersifat unik, memiliki keragaman individual,
berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, seperti dalam hal kecerdasan (intelegensi), bakat, dan kondisi jasmani. Berdasarkan keragaman karakteristik tersebut,
perlu dipikirkan model pendidikan yang dapat memfasilitasi perkembangan anak
sesuai dengan keunikan karakteristiknya.
 (Yusuf. 2009: 159)

(bersambung)

Diskusi tentang PUISI : Diksi atau Alur?

mau tanya :
pada puisi itu lebih penting alur klimaks atau diksinya ?
· · Kemarin jam 0:07

    • Aldy Istanzia Wiguna maaf dek. boleh sedikit merevisi tidak ya. kalau boleh syukur alhamdulillah. setahu saya puisi itu kan karya sastra yang ditulis dalam bentuk bait bukan paragraf. dan dibangun dengan dua unsur diantaranya unsur lahir dan unsur batin. unsur lahirnya apa saja : 1. diksi, 2. gaya bahasa, 3. imaji, 4. perwajahan atau tipografi, 5. gaya bahasa, 6. rima. kalau unsur batinnya itu ada tiga : 1. tema, 2. nada dan suasana, 3. amanat.
      Kemarin jam 0:11 · · 4
    • Aldy Istanzia Wiguna jadi kalau merujuk pada paparan di atas maka alur dan klimaks dalam puisi itu tidak ada. jelas itu tidak penting. karena yang terpenting dalam sebuah puisi itu sesungguhnya diksi namun kalau saya lebih mementingkan gaya bahasa juga karena bisa memperindah puisi itu sendiri. kalau untuk alur dan klimaks itu hanya ada dalam prosa seperti cerpen, novel atau roman. begitu dek Septiani Ananda Putri. maaf kalau saya sok tahu ya. soalnya pertanyaan adek agak sedikit aneh tapi lumayan menantang. sukses untuk adek :)
    • Septiani Ananda Putri ndak papa, saya kan bertanya untuk mendapatkan kebenaran,
      malah alhamdulillah banget kalo Mas mau membenarkan,

      secara teori saya juga tau nya itu Mas,

      nah, ada grup kepenulisan yang mempersilakan untuk publikasi puisi,
      anggotanya memberi komentar
      'alurnya sudah bagus, alurnya pas'
      itu bagaimana Mas?
      Kemarin jam 0:18 · · 1
    • Aldy Istanzia Wiguna kalau menurut saya itu salah. salah dalam artian mungkin dia ingin mengatakan diksinya sudah bagus, diksinya pas. karena seperti yang sudah saya katakan di awal dalam puisi itu tidak ada yang namanya alur apalagi antiklimaks. itu hanya ada di prosa saja.
    • Septiani Ananda Putri ah, alhamdulillah kalo begitu
      :)
      terimakasih banyak Mas,
      memang tidak semua isi Facebook bisa dijadikan acuan, hehe
      salam sastra!
    • Aldy Istanzia Wiguna sama-sama. yang penting saran dari saya jangan cuma banyakin baca dan tahunya disini saja. coba baca buku-buku tentang sastra atau kumpulan puisi yang sastra bukan yang pop. dari sana kita bisa sedikit mengambil acuan. kalau di facebook jujur saya sendiri tidak banyak saya gunakan sebagai acuan. karena pada dasarnya ada beberapa yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
      Kemarin jam 0:25 · · 2
    • Septiani Ananda Putri sudah sering Mas,
      tapi sangat lambat buat saya memahami sastra murni,
      baca buku Godlob aja dua minggu, padahal tipis,
      yang lumayan mampu karangannya A.A Navis,
      tapi jarang aku temuin,
      kebanyakan sastra lama yang berat-berat,
      adakah saran Mas?
    • Aldy Istanzia Wiguna kalau mau coba baca kumpulan puisinya Sapardi Djoko Damono atau Taufiq Ismail. itu sastranya gak terlalu berat. tapi asyik.
      Kemarin jam 1:35 · · 3
    • Septiani Ananda Putri wah, sip
      :)

      *penasaran :D
    • Langga Gustanto Sekedar Sharing karena mengingat pembahasan di atas mengenai Puisi: Ini materi yang kemarin malam saya sampaikan di Grup Indonesian Writers University--karena progam Puisi kebetulan diamanahkan buat saya yang mengisinya:

      Apa sih Essay itu?

      Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.

      Salah satu karya puisi essay yang saya sukai ialah milik Hasan Aspahani. Apakah IWU Addict kenal dengan penyair satu ini??
      Berikut petikan puisi Essay Beliau ;

      ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab
      di bingkai pertama, balon percakapan
      itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut,
      juga dingin dan kata-kata di dalamnya
      jadi percik rintik.
      Aku menggambar payung untukmu,
      tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”
      Lalu kugambar sebuah rumah di bingkai kedua dengan kamar-kamar labirin. ”Aku tersesat,” katamu.

      ”Tidak! aku bersembunyi dan kau mencariku seperti permainan petak-umpet!”

      DI bingkai ketiga, kugambar genangan basah
      airmata dan keringat yang
      berpunca dari resah dan lelah,
      ”Aku mau pulang dan tidur,” pekikmu (Sajak ”Komik Strip, 1”)

      Kordinator Puisi
      (Langga Gustanto)
      Kemarin jam 1:52 · · 3
    • Langga Gustanto mungkin bisa kita simpulkan bersama setelah membaca puisi Essay di atas. Di sana terdapat alurnya, bahkan disisipkan juga beberapa dialog.
      Kemarin jam 1:53 · · 1
    • Langga Gustanto ini link puisi Essay, jika memang mau membaca. Silakan http://puisi-esai.com/
      puisi-esai.com
      ‎/1/ Ditatapnya sekali lagi sapu tangan itu, tak lagi putih; tiga belas tahun berlalu. Korek api di tangan, siap membakarnya menjadi abu masa...
      Kemarin jam 1:57 · · 1 ·
    • Aldy Istanzia Wiguna puisi essay. boleh tahu bagaimana sejarahnya kang ?. soalnya saya merasa agak aneh saja baru tahu puisi ada alur sama klimaksnya. maaf bukan saya tidak setuju. tapi pengen tahu dan pengen mempelajarinya saja.
    • Aldy Istanzia Wiguna puisi essay. boleh tahu bagaimana sejarahnya kang ?. soalnya saya merasa agak aneh saja baru tahu puisi ada alur sama klimaksnya. maaf bukan saya tidak setuju. tapi pengen tahu dan pengen mempelajarinya saja.
    • Langga Gustanto Setau saya sih puisi essay itu ritmenya bercerita suatu pembahasan saja atau satu konflik---sangat terlihat berbeda dengan puisi seperti biasanya kita baca. Konon ini genre baru dunia perpuisian Kang Aldy Istanzia Wiguna. Saya sendiri sedang mempelajarinya, dan rupanya saya mulai jatuh cinta dengan puisi essay--lebih mengena di hati saya..hehehehe
    • Aldy Istanzia Wiguna oh gitu. siip deh. hehe :)
    • Langga Gustanto itu dia, kenapa saya mempelajarinya? karena saya merasa aneh (Diawal) mendengarnya tetapi setelah banyak-banyak sharing dengan teman ditambah banyak membaca puisi Essay karangan penyair hebat..saya klepek-klepek dan sangat tertarik buat mempelajarinya sekarang
    • Ali Sakit Wirasatriaji mau tanya :
      pada puisi itu lebih penting alur klimaks atau diksinya ?

      penting semua, tapi yang lebih penting lagi "Roh puisi"
      Kemarin jam 2:22 · · 2
    • Septiani Ananda Putri Mas Langga Gustanto : terimakasih sekali atas infonya, pasti jika dibandingkan dengan yang lain disini pasti kening saya yang paling berkerut saat membaca tentang adanya puisi essay,
      saja juga jadi tertarik,
      :) berhubung saya juga lebih menyukai dialog, :D
      btw, apakah hanya puisi essay yang memiliki alur klimaks?
      puisi biasa apakah juga punya?

      Mas Aldy Istanzia Wiguna : saya lebih heran dripada anda Mas, hehe

      Mas Ali Sakit Wirasatriaji : dan pastinya membuat antara "Roh" dan "Raga" mampu bersatu untuk menaklukkan pembaca, hehe
      :D
    • Langga Gustanto kalau puisi yang sering kita baca atau ketahui mah seperti yang disebutkan sama Kang Aldy Istanzia Wiguna tadi...
      • Kamiluddin Azis Maaf ya saya terlambat ikut menyimak... semua yg dibahas oleh sahabat Aldy Istanzia Wiguna, Langga Gustanto dan Ali Sakit Wirasatriaji itu benar. Dan pada perkembangannya sastra kita melahirkan genre baru, yaitu yg disebut puisi esai itu. Sebelumnya kita mengenal prosa lirik atau prosa puitis atau kalau di luar negeri dikenalnya sebagai puisi lirik. Ini hampir sama dengan puisi esai mungkin, karena unsur kata-kata yang membangun puisi itu secara sintaksis berkaitan satu dengan lainnya, seolah merangkai sebuah cerita atau prosa. Penulisannya bisa dibentuk dalam paragraf bisa juga dalam bait-bait seperti halnya puisi.
      • Kamiluddin Azis Kalau diizinkan saya mau copas hasil diskusi ini untuk saya publish di blog grup supaya banyak yg membaca dan kemudian mengembangkan pembahasannya menjadi lebih terstruktur dan menggali lebih banyak teori yang relevan. Boleh ya?

Kontributor Hari Anak Nasional



Mengenal Penulis Jujurlah Matahariku

 
                                                          

1.      Sindi Malika

Penulis bernama lengkap Sindi Malika. Ia adalah mahasiswi tingkat akhir di Universitas Islam negeri di Bandung. Karyanya yang berjudul “Untuk Dunia Yang Tak Pernah Aku Pahami” merupakan kisah nyata yang penulis alami sendiri. Kini penulis tinggal di alamat Jl. Cilengkrang I Rt 02 Rw03. Cibiru, Bandung. Penulis dapat di hubungi melalui alamat e-mail zindy_cute89@yahoo.com, yang sama dengan alamat FB nya. Dan ia dapat di hubungi melalui nomor ponsel 085295043269.

2.      Zahra Qomara

Adalah nama pena dari Anna Permatasari Kamarudin. Penulis yang dilahirkan dan dibesarkan di Jakarta ini melihat begitu banyak kisah-kisah penuh inspirasi yang patut dituliskan. Salah satunya adalah kisah ini. Penulis mempunyai latar belakang pendidikan bisnis dan sains, namun sangat menikmati dan mencintai sastra. Jatuh cinta pertama kalinya pada puisi ketika SD. Mendapat Juara Kedua Lomba Penulisan Puisi Bekasi 7 Warna (FLP Bekasi) dan Lomba Penulisan Sparkling Ibuku Adalah Segalanya Bagimu awal tahun 2012.  Menurutnya menulis tidak mengenal usia dan tidak mengenal kata usai. Beberapa antologinya berupa puisi, cerpen dan kisah inspiratif sudah diterbitkan. Sekarang penulis berdomisili di Malaysia. Email penulis: permata2009@live.com

3.      Junita Susanti

Junita Susanti, sering dipanggil oleh teman-temannya dengan nama Nita atau Jujun. Ia lahir pada tanggal 26 Juni 1992 di sebuah kota kecil di Bengkulu, tepatnya di lereng bukit Kaba Kabupaten Curup. Sejak kecil ia sangat suka membaca buku sehingga ia berkeinginan suatu hari bisa menulis buku. Junita mulai suka menulis ketika masih duduk di bangku SMA dengan mengikuti beberapa perlombaan, seperti lomba menulis cerpen atau puisi dalam rangka menyambut  ulang tahun sekolah, Bulan Bahasa atau pun perlombaan yang diadakan surat kabar di Bengkulu. Karena Junita sangat menyukai novel klasik, ini mengantarkannya pada pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Bengkulu. Junita bisa dihubungi di akun facebookk ‘Jujundakay Junita’

4.      Remunggai M

Penulis adalah Panji Pratama, nama pena Remunggai M, pembelajar dari kota kecil di kabupaten Sukabumi. Pria yang kini lebih senang mengajar ini lagir tanggal 28 Maret 1985, ingin sekali belajar menulis agar lebih bisa melatih nalarnya. Penulis berkomunikasi maya di alamat surat elektonik: telagaremunggai@gmail.com, fb: Shinji Seikata, dan ponsel: : 085864645154.

5.      Petra Shandi

Pria Sunda yang menyukai apapun yang berbau Korea ini dilahirkan di Subang tanggal 2 Februari 1983.  Karya-karya yang pernah diterbitkan antara lain, Cattelya, Pirouette Love, Antologi Senarai Tarian Imaji, Kumpulan Cerpen Bersoundtrack 100% Cinta, Antologi World Of Fantasy, Antologi Kita Kata Cinta dan beberapa antologi lain yang sedang dalam proses terbit.

Beralamat di Jalan Sutaatmaja No 12 Subang Jawa Barat 41211.   Bisa dihubungi via facebook ezarsatria@ymail.com (Petra Shandi), email ezarsatria@ymail.com Hand Phone  081321864361

6.      Riana Yahya                

Riana Yahya lahir di Jakarta, 25 Januari 1993. Saat ini wanita pecinta karya Salim A.Fillah ini berdomisili di Kampung Wates, No.9, Rt/Rw.03/02, Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedung Waringin, Kab.Bekasi. Mahasiswi jurusan planologi di Institut Teknologi dan Sains Bandung ini hobi membaca dan tulis menulis. Beberapa antologinya yang telah terbit adalah Wujudkan Mimpimu: Sebuah Episode Pengamen (Leutika Prio), Bilakah Tuhan Jatuh Cinta (Hasfa Publisher), Hujan Terakhir, Mar! (Leutika Prio), Seringkuh Bunga Rampai Selingkuh (Hasfa Publisher) dan Petualangan (Hasfa Publisher). Sekarang ini aktif menimba ilmu kepenulisan di FLP Karawang. Penulis dapat dihubungi di e-mail: rianayahya@yahoo.co.id atau kunjungi Fbnya di Riana Yahya dan twitter @riana_yah. Contact: 085780657793/021-89150280

  7.  Nanakoha

Nanakoha adalah nama pena dari Sutriana, lahir di Rokanhulu, Riau pada tanggal 9 November 1988. Anak bungsu dari tiga bersaudara yang sangat mengidolakan Andrea Hirata. Punya hobi menulis sejak SMP, semasa sekolah namanya selalu eksis di papan mading sekolah.

8.      Ayesha Syarif

Penulis lahir di Malang pada 23 Februari 1979.  Menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Politeknik Negeri Malang pada tahun 2001.  Putri tunggal pasangan Bapak Syarief Syah Amien dan Ibu Suniah ini menyukai dunia tulis menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar.  Namun karena kegiatan pendidikan yang padat membuat penulis baru dapat menyalurkan hobinya setelah lulus dari bangku kuliah.  Wanita Sempurna adalah cerpen perdana penulis yang masuk dalam kontributor even Hari Anak Nasional yang diadakan oleh Grup Pustaka Inspirasi-ku.  Berbagi ilmu melalui tulisan merupakan mimpinya di masa depan.  Dengan motto “Betapapun panjang jalan itu, selalu ada mukjizat disana” membuat penulis tidak patah semangat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas karya-karyanya.  Penulis dapat dihubungi melalui akun facebook http://www.facebook.com/ay3sh4rif dan alamat email ayesha_syarif@yahoo.com.



9.      Ariany Primastutiek

Ariany Primastutiek adalah nama lengkap dari penulis. Persis sama dengan nama akun fb-nya. Saat ini penulis masih tercatat sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta di kotanya. Penulis asli Cilacap dan tinggal di Jl. Logawa NO 355 RT 1 RW 1 Donan, Cilacap, Jawa Tengah bersama keluarga kecilnya. Penulis bisa dihubungi di alamat emailnya arianyprimastutiek@yahoo.co.id dan juga blog barunya www.arianypriyono@blogspot.com.

10.  Sandza

Sandza adalah nama pena dari seorang mahasiswa Matematika + guru Aritmatika bernama lengkap Irwan Sanja, yang sekarang tinggal di Sumedang, merantau dari tempat kelahirannya, Garut. Bermain angka kala sang surya menyengatkan tawanya dan bermain  kata kala rembulan menyimpulkan senyum manisnya adalah dua kegiatan yang menguras habis waktu penulis. Sudah terbit puluhan buku antologi. Penulis bisa dikenal di akun facebook Ir-one Sandza atau nomor kontak 085755325333

11.  Sukamto Prasetyo

Sukamto Prasetyo, lahir tanggal 24 April 1982 di Klaten, Jawa Tengah. Sekarang hijrah ke Kalimantan Barat dan bertempat tinggal di kota Seribu Kelenteng, Singkawang. Mengenyam Sekolah Dasar hingga Menengah Atas di tanah kelahiranya, dan menyelesaikan S1 jurusan Tarbiyah di STIT Singkawang. Hobi menulisnya sejak di sekolah menengah, dan beberapa karyanya sudah dimuat di media. Sekarang bertugas sebagai guru kontrak dari Kemendiknas untuk anak-anak Indonesia yang berada di Malaysia.

12.  Komala Sutha

Komalawati Sutawijaya yang lahir di Bandung, pernah menimba ilmu di Universitas Winaya Mukti. Menulis sejak berusia tigabelas tahun. Cerita anak berjudul ‘Insap’ memenangkan juara harapan di Mangle Alit dan ‘Cipanon Kamelang’ meraih penghargaan Carpon Pinilih Mangle Edisi April 2010.    Guru yang pernah menjadi wartawan sebuah media sunda, telah menulis banyak cerpen dan tergabung dalam belasan antologi, karyanya berupa Carpon dan laporan jurnalistik juga tersebar di Mangle dan SundaMidang.



13.  Vinny Erika Putri

Vinny Erika Putri, Lahir di Wonosobo, 14 November 1986. Masa kecil penulis dihabiskan di Cirebon. Tahun 2010, penulis menamatkan pendidikan tingginya di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Fakultas Sains dan Teknik, Jurusan Teknik Sipil Purwokerto dengan gelar Sarjana Teknik.

Penulis tinggal di Jalan Gunung Kelud DXXV No. 92 RT/RW 004/006, Kecamatan Harjamukti, Kelurahan Kecapi, Kota Cirebon. Penulis dapat dihubungi di nomor 085742191103, akun Twitter di www.twitter.com/VinnyErikaPutri dan akun Facebook di www.facebook.com/VinnyErikaPutri.



14.  Nina Rahayu Nadea

Wanita yang terlahir di Garut ini memiliki kecintaan terhadap menulis berkat dukungan sang suami D. Rahman Arief. Dialah yang senantiasa memotivasi dan memberi masukan. Semangat menulisnya menjadi lebih berwarna dengan melihat kehadiran putri-putrinya:  Rianita Wulandari Arief Nadea dan Regalia Candranaran Arief Nadea. Keluarga merupakan motivator sejati untuk terus berkarya. Karya-karyanya mulai dipublikasikan ke Media Massa Tahun 2007. Carpon dan sajak sunda serta humor lucunya pernah dimuat di Majalah Mangle, Majalah SundaMidang, Koran Tribun Jabar, dan lain-lain. Tahun 2011 menulis dalam Bahasa Indonesia. Antologi yang sudah dibukukan diantaranya: Emak Gokil (Rumah Ide, Jakarta), Kumpulan Cerita Anak Dear Love For Kids (Hasfa Publisher, Demak), Gadis Kecil Mengetuk Pintu (LeutikaPrio,Yogyakarta), Aku Benar-benar Bertemu Setan (LeutikaPrio, Yogyakarta), Secret of  Writing Dahsyatnya Menulis yang Menginspisari Dunia (LeutikaPrio, Yogyakarta), Aksara Kalbu (LeutikaPrio, Yogyakarta). Rahasia Sekeping Hati (AG Publishing, Yogyakarta), Senja di Teluk Wondama (Tuas Media, Kalimantan Selatan). Primadona (LeutikaPrio, Yogyakarta), 99 Pesan Kerinduan Untuk Presiden (LeutikaPrio, Yogyakarta), Serba-Serbi 14 Februari (AG Publishing Yogyakarta),  Kumpulan Cerita Anak ‘Dewi Takut Hantu’ (Ayo Menulis Buku). Cinta Sedarah (LeutikaPrio, Yogyakarta), Tentang Bulan (LeutikaPrio, Yogyakarta), Teen Life (LeutikaPrio, Yogyakarta), AIDS Bercerita (LeutikaPrio, Yogyakarta), Jomblo Sejati-Pemenang Lomba SWB (LeutikaPrio, Yogyakarta), Goresan Pena Untukmu (Ae Publishing), 101 Puisi TKI (Umahaju Publisher), Curhat Colongan Sahabat Inspirasiku (LeutikaPrio, Yogyakarta), dan beberapa masih dalam proses penerbitan.



15.  Muhammad Abdurrahman

Muhammad Abdurrahman, lahir di Kabupaten Ciamis, 7 Desember 1994, dari pasangan Wahyu Mediana dan Yayat Sumiati, anak ketiga dari tiga bersaudara. Sekarang duduk di bangku sekolah menengah atas di SMA Negeri 10 Bandung kelas XII. Aktivitasnya saat ini adalah menulis cerita dan memotivasi diri untuk terus berkarya. Hobinya adalah membaca cerita fiksi. Cita-citanya adalah menjadi penulis andal. Nomor kontaknya 083820058711.

16.  Novian

Pria bernama lengkap Noviana dan biasanya dipanggil Vian ini lahir di Bogor, tanggal 21 November 1992. Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa semester IV di Fakultas MIPA, Jurusan Ilmu Komputer,  Universitas Pakuan Bogor. Vian tinggal di Jalan Pangeran Sogiri 87, Tanah Baru, Bogor Utara, 16154. Nomor yang bisa dihubungi: 085710867451. Belum memiliki prestasi yang gemilang di dunia sastra. Selain menulis cerpen, saya juga suka menulis puisi dan tengah berusaha menyelesaikan sebuah novel secara utuh.

17.  Aimatul Hidayah

Aimatul Hidayah lahir di Kebumen, 20 Maret 1995 dan tinggal bersama kedua orangtuanya, Bapak Achmad Abdul Hamid dan Ibu Siti Charisah,  tepatnya di Gang Mangga Rt 01 Rw 02 Kauman Karanganyar. Saat ini ia sedang menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Kebumen. Aimatl memiliki hobi membaca dan berpetualang dengan teman-teman. Untuk yang ingin berteman bisa menghubunginya di alamat emailnya: aimatulhidayah@gmail.com. Atau handphone:087737751363.

18.  Endang SSN

Endang SSN, Pecinta Senja. Mulai aktif menulis sejak Januari 2011. Beberapa karyanya tergabung dalam 72 Antologi, 1 novel dan 1 kumpulan cerpen. Beberapa karya yang sudah lolos sedang dalam proses terbit. Saat ini masih aktif sebagai mahasiswi dan pekerja pada salah satu perusahaan perbankan. Masih setia dengan mimpi-mimpinya, pada senja juga malaikat-malaikat kecil yang selalu menjadi inspirasi hidupnya. Untuk menghubungi penulis melalui :

Email    : endangssn@yahoo.com  FB  : Endang Ssn



19.  Fanny YS

Di facebook Fanny YS dikenal dengan nama Fanny Yanuarika Saputri. Lahir tanggal 5 Januari 1990. Ia suka menulis sejak lama. Beberapa puisi, cerpen dan FTSnya berhasil tergabung di beberapa antologi. Ia adalah perawat di RS swasta dan tinggal di Jl. Rinjani no 100, Rt 01/ Rw 16, Sidanegara, Cilacap. Fanny bida dihubungi di email: fannyys15@yahoo.co.id, blog: http://fannyloveangel.blogspot.com/



20.  Johar Dwiaji Putra

Pria yang lahir di Blitar, 28 November 1987 ini adalah alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Beberapa tulisan pernah dimuat di harian Surya dan Seputar Indonesia. Cerpen berjudul Adzan, tergabung dalam antologi Rendezvous di Tepi Serayu (Obsesi Press – Grafindo Litera Media, 2009). Tulisan juga tergabung dalam antologi Unforgettable Moments 2011 (AG Publishing, 2012).  Saat ini tinggal di Jl. Teluk Banyu Biru 17 Arjosari, Malang 65126. Bisa dihubungi via ponsel: 085649940856.

Email/facebook: commubmlg_jojo@yahoo.co.id.



21.  Fauziah Abdul Aziz

Fauziah Abdul Aziz, perempuan yang sesuai akte kelahirannya lahir di Makkah, 26 Juli 1999. Fauziah Abdul Aziz yang disapa Fauziah, kini duduk di kelas 9 Sekolah Indonesia Makkah, KSA. Selain Bahasa Indonesia, ia juga menyukai pelajaran Matematika, Kimia, dan Tahfidz Qur’an.  Anak pertama dari 3 bersaudara ini mulai aktif menulis sejak ia tercatat sebagai anggota FLP Saudi Arabia. Fauziah bercita-cita menjadi seorang sastrawan.Untuk keperluan kontak dapat menghubungi email fauziah_a.aziz@yahoo.com

22.  Roma DP

Roma DP, dilahirkan di Ngawi, 25 Februari 1993. Anak bungsu dari dua bersaudara ini masih tinggal bersama kedua orang tua di Ngawi, Jawa Timur. Tercatat sebagai seorang mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis di dalah satu PTS di kota Madiun. Menulis adalah terapi baginya. Selain menulis, juga suka membaca dan mendengarkan musik. Dapat dihubungi melalui email romz.weepy@gmail.com atau akun facebook Romz Weepy.



23. Kamiluddin Azis

        Kang Aming, biasa ia disapa belum menelurkan banyak karya. Tetapi kegiatan menulis pernah digelutinya semasa sekolah dulu. Beberapa karya tersebar di majalah remaja dan koran mingguan kala itu. Pernah juga menjadi salah satu pemenang lomba karya tulis ICMI pada tahun 1993. Melihat euforia menulis remaja yang sangat marak dewasa ini, semangatnya kembali bergelora. Jujurlah Matahariku merupakan cerpen ketujuh yang ia terbitkan dalam antologi cerpen bersama penulis lain sejak ia kembali menulis pada akhir 2011. Rencananya, pria yang lahir pada 23 Juli 1976 ini akan menerbitkan novel-novel teenlit lamanya yang selama ini hanya bertengger di pc tua dan blognya. Akunting sebuah perusahaan distribusi minuman ini juga gemar menulis cerpen, novelette, dan novel romance bertema dewasa. Kang Aming bisa disapa di fb: kamiluddin azis, bisa ditwit juga di  @kamiluddinazis, @bukuilmuku atau bisa dihubungi juga melalui alamat email kamiluddinazis@gmail.com. Karya-karya isengnya bisa juga dibaca di www.kamiluddinazis.blogspot.com