BERKAT
PENGORBANAN IBU
Sejak kecil ibuku selalu melindungiku karena saya termasuk
lemah fisik dan berkebutuhan khusus walaupun termasuk anak cerdas. Saya mudah
sekali capai, lelah, letih, jatuh sakit dan rentan infeksi karena pernah
terkena infeksi ginjal dengan panas tinggi 40
derajat Celsius lebih waktu umur 4 tahun. Selain itu perkembangan motorik saya
juga terlambat, sampai umur 3 tahun masih makan bubur, sampai umur 6 tahun
belum bisa makan, mandi, sikat gigi, dan berpakaian sendiri dan sampai umur 10
tahun masih belum bisa naik tangga eskalator. Setiap ke sekolah ibuku selalu
mengantar dan menjemputku, bahkan mencoba bersahabat dengan teman-temanku.
Ibuku sering menghadap guru dan kepala sekolah agar saya mendapatkan perlakuan
khusus lebih dari teman-teman lainnya. Itupun berlangsung sampai saya duduk di
bangku universitas. Bahkan ketika saya sekolah di luar kota, setiap 2 minggu
sekali ibuku datang menjenguk saya. Memang kesan orang saya dianggap unik dan
lain dari yang lain, tapi tanpa jasa ibu tidak mungkin saya bisa menamatkan
pendidikan S-2 dan menjadi penulis sampai sekarang ini. Itu semua karena
perjuangan ibu. Tentu saya berterima kasih banyak kepada ibu dan akan
membahagiakan beliau di hari tua nanti. Berkat doa ibu sekarang saya sudah
bekerja untuk meringankan beban ibu walaupun masih freelance.
Dipersembahkan untuk Ibu Vinca Imelda Djaya
Jl. Bratang Binangun 19 Surabaya 60284
wah... perjuangan ibu begitu besar :') merawat sang buah hati dengan penuh kasih
BalasHapus