Karya : Abidah Nur Solikha
Mamak
tersayang, izinkan aku mengurai cinta ini. Lewat surat kecil ini di sepersekian
detik ini, di belasan umurku yang menuju kedewasaan kini. Bersamamu aku tumbuh,
bersamamu aku hidup, bersamamu aku menggelar kisah dan bersamamu aku akan berjalan
pergi menuju jalan hidupku sendiri. Ketika mataku terpejam dalam lelap aku tahu
engkau sedang memperhatikan pertumbuhanku, tampak khawatir ketika engkau sadar
aku tak lagi seperti dulu yang kau bimbing untuk menapak tanah, mengeja kata dan
menggores aksara.
Permulaan
indah dalam pembelajaran penuh makna berada dalam dekapan dan genggamanmu. Tapi
kini, garis wajahmu semakin terang, genggaman tanganmu tak lagi erat. Melepasku
ke dunia asing. Namun, binar matamu selalu hadir dalam setiap permintaan hati,
jeda napasmu mengartikan betapa berharganya aku bagimu. Sungguh aku malu jika hanya
sekedar berkata, “Aku mencintaimu ibu, pada Allah pengirim malaikat terindah,
pada hawa perintis peri jika tanpa rasa bersalah diri, pembenahan pribadi dan
pengabdian pasti kini, Sungguh, Maafkanlah aku!” Aku yakin dalam tiap tadahan
tanganmu engkau selalu merintih, “Ya Allah… kasihanilah anakku, perindahlah
jalan hidupnya, angkatlah derajatnya, muliakanlah hatinya dan jagalah dia dari
kejamnya kehidupan saat ini dari kehidupanku yang lalu.” Sungguh, Engkau
Bidadari terindah dibumi ini, Terima kasih atas segalanya mak…
Untuk Mamakku, Luluk
Kholifah
Di Jl. Kh. Abd. Khamid IX/72 RT 05 RW 03 Kec,
Panggungrejo Kel. Karanganyar Pasuruan, Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar