IRONI, SINISME & SARKASME

3 GAYA BAHASA NYELENEH
UNTUK MEMPERKUAT CERPENMU

Kamu pasti pernah membaca cerpen atau prosa yang berisi ungkapan-ungkapan indah tetapi sebenarnya ditujukan untuk menyindir ataupun mencela seseorang atau sesuatu. Kamu pasti juga tahu kalau cerpen atau prosa itu menggunakan gaya bahasa yang memang memiliki kaidah dalam dunia sastra kita.

Ada 3 gaya bahasa yang akan dibahas dalam pelajaran kali ini yang mungkin berkaitan atau mirip satu sama lain.


 Ironi

 Yaitu gaya bahasa berupa sindiran dengan menggunakan kata-kata yang bermakna sebaliknya atau berlawanan dengan kata intinya.

Contoh :
- Tulisan siapa ini, bagus banget, sampai-sampai saya kebingungan membacanya
- Kamu langsing sekali, itu baju kekecilan ya?


Sinisme

 Adalah gaya bahasa berupa sindiran yang lebih halus dibanding ironi. Sinisme juga menggunakan kata berlawanan untuk mempertegas sebuat pernyataan

Contoh :
- Saya juga bisa cepat naik jabatan, asalkan mau lebih dekat dengan bos
- Hebat juga tendanganmu, tiang gawang lawan saja sampai  dibuat bergetar

Sarkasme

Yaitu gaya bahasa dengan menggunakan sindiran yang lebih keras dan  jelas sehingga kadang-kadang terasa agak kasar.

Contoh :
- Kalau bicara yang jelas, jangan seperti orang terkena stroke.
- Kenapa ajak kakak kamu, sekalian saja ajak  satpam sama babby sitter kamu.

Bagaimana, sudah ada gambaran untuk menerapkan 3 gaya bahasa di atas ke dalam karya kamu?

Sekarang silakan kamu coba latihan dan posting di komentar ya....

selamat  berkarya
KA- RBPI

Baca juga :
Gaya Bahasa ANAPORA, RETORIS & REPETISI